unescoworldheritagesites.com

Gubernur Ganjar di Buku Perempuan Tangguh Pantang Mengeluh: Prof Liliana Role Model Multitalenta Inspiratif - News

Gubernur Ganjar Pranowo dalam Buku Perempuan Tangguh Pantang Mengeluh mengungkapkan Prof Liliana adalah role model  multitalenta inspirasi perempuan  Indonesia  (AG Sofyan )

: Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang akan mengelar dua bedah buku pada Jumat ini, 14 April 2023. Acara ini dihelat di Ruang Rasuna Said Lantai 2, Gedung Program Studi Hukum Program Doktor Fakultas Hukum Untag Semarang.
 
Buku pertama yang akan dibahas yaitu “Aneka Hukum Perjanjian, Kesehatan dan Dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap Profesi Hukum (Antologi Karya Tulis).”
 
Sedangkan buku kedua yang akan diperbincangkan yaitu biografi Prof Dr Liliana Tedjosaputro, SH, MH, MM, CN yang berjudul “Perempuan Tangguh Pantang Mengeluh”. Bedah buku akan dihadiri Rektor Untag Semarang Prof: Dr. Drs. Suparno, M.Si dan Dekan FH Untag Semarang Prof. Dr. Edy Lisdiyono, S.H., M.Hum. 
 
 
Menurut rencana bedah buku dua buku Prof Liliana dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah yang diwakili Sekda Jateng, Kepala LKPP RI Hendrar Prihadi, Walikota Semarang Hevearita G Rahayu (Mbak Ita), Dekan Fakultas Hukum Untag Prof Dr Edy Lisdiyono, SH.M.Hum, Direktur dan owner SidoMuncul Irwan Hidayat, dan Wali Kota Semarang 2000-2010, Ketua PMI Pusat Sasongko Tedjo, SE.MM, dan Ketua PMI Jawa Tengah Sarwa Pramana, SH.MSi.
 
Buku “Perempuan Tangguh Pantang Mengeluh” yang ditulis Agoes Sofyan (wartawan senior News) sebagai editor, Teguh Argari Bisono (wartawan titik temu.co) dan almarhum Pudyo Saptono yang juga wartawan senior di News ini diterbitkan Citra Cendekia, spesialis publisher untuk buku biografi tokoh.
 
Biografi ini diberi kata pengantar oleh Sasongko Tedjo, jurnalis senior, mantan Pimred Suara Merdeka yang juga Ketua PMI Jateng periode 2004-2014, dan kini mendampingi Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla sebagai salah satu Ketua.  
 
 
Sedangkan salah-satu narasumber yang diwawacarai penulis buku ini adalah Irwan Hidayat, owner dan Direktur SidoMuncul yang juga sahabat Prof Liliana.
 
Ikut memberikan sambutan dalam buku tersebut, di antaranya  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala LKPP Hendrar Prihadi dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. 
 
Prof Dr Liliana Tedjosaputro, SH, MH, MM, CN yang juga aktif sebagai pengurus PMI Jateng (kedua kiri) bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Ketua PMI Pusat Sasongko Tedjo saat di Kantor PMI Jateng yang kini telah melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung kerja kemanusiaan PMI untuk rakyat
Prof Dr Liliana Tedjosaputro, SH, MH, MM, CN yang juga aktif sebagai pengurus PMI Jateng (kedua kiri) bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Ketua PMI Pusat Sasongko Tedjo saat di Kantor PMI Jateng yang kini telah melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung kerja kemanusiaan PMI untuk rakyat (AG Sofyan )
Dalam sambutannya, Gubernur Ganjar menyatakan, banyak sekali kisah-kisah perempuan di masa silam yang jadi inspirasi sekaligus penguat perempuan di masa kini. 
 
 
“Tidak minder dan tidak takut untuk meraih pendidikan tertinggi. Bahkan perempuan kini bebas memilih beragama profesi. Dan memang seperti itulah semestinya,” tulis Ganjar dalam kata sambutan di buku tersebutm
 
Contoh kecil yang bisa disimak adalah bagaimana Prof. Dr. Liliana Tedjosaputro, SH., MH, MM, CN menjalani laku hidupnya selama ini. 
 
Selain keberanian, beliau menjadikan kesadaran akan hal yang semestinya sebagai modal utama. Kesadaran bahwa perempuan memang sudah semestinya tidak dibedakan dengan lelaki dalam konteks belajar dan bekerja.
 
 
Penerbitan buku  tersebut, merupakan hadiah besar bagi kita, hadiah bagi perempuan Indonesia untuk berharkat, bermartabat, dan setara dengan kaum pria.
 
"Selain dapat menjadi inspirasi bagi para perempuan di Jawa Tengah untuk senantiasa giat menuntut ilmu, buku ini sekaligus membuka spirit untuk membaktikan ilmu yang diperoleh untuk kemajuan bangsa,” tulisnya lagi.
 
71 Tahun Produktif 
 
Prof Liliana yang dikenal sebagai notaris senior di Semarang dan Jateng ini juga tak pernah lelah untuk belajar dan belajar sekalipun usia di tahun 2023 ini menginjak 71 tahun. 
 
 
Istri tercinta dari dr Widjojo Tedjosaputro, MPH dan ibu dari Dr Stefanus Yuwono Ts, ST, SH, MBA,MSIS, MKN, MH, dan A Edward Sardono Td, SE, Akt, MSc, Fin, Msc Act, ini selain dikenal sebagai Guru Besar Fakultas Hukum Untag juga sangat produktif untuk menulis buku sebagai jendela ilmu bagi mahasiswamya baik di Strata sarjana dan paska sarjana..
 
Prof Dr Liliana Tedjosaputro merilis dua buku karyanya yakni Antologi Hukum dan Perempuan Tangguh Pantang Mengeluh
Prof Dr Liliana Tedjosaputro merilis dua buku karyanya yakni Antologi Hukum dan Perempuan Tangguh Pantang Mengeluh (AG Sofyan )
Karya pemikiran dan gagasannya dalam bentuk buku antara lain Hukum Waris Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijke Wetboek) Edisi Revisi,  Aneka Perjanjian, Kesehatan dan Dampak Revolusi Industri 4.0 Terhadap Profesi Hukum (Antologi Karys Tulis), Hukum Jabatan Notaris dan Relevansinya Dalam Kehidupan Masyarakat.
 
Lalu buku berjudul Etika Profesi, Etika Profesi Notaris Dalam Penegakan Hukum Pidana (Edisi Revisi), Malpraktek Notaris, Hukum Waris Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijke Wetboek). 
 
 
Kemudian buku Etika Profesi Notaris, Etika Profesi dan Profesi Hukum, Etika Profesi Notaris Dalam Penegakan Hukum Pidana, Malpraktek Notaris dan Hukum Pidana, dan Hukum Waris Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Ab-lntestato).
Sangat relevan, kata Gubernur Ganjar, pada bulan April ini sebagai bulan Kartini saat RA Kartini lahir pada 21 April. Spirit Kartini menjadi pendorong perempuan-perempuan tangguh tanpa banyak mengeluh, khususnya di Jawa Tengah memberikan kontribusi bagi kemanfaatan masyarakat luas.
 
Ia masih ingat sekali, waktu tahun 2014-2016, notaris perempuan pertama bergelar profesor ini ditunjuk sebagai Anggota Tim Revitalisasi BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Provinsi Jawa Tengah. 
 
 
Sejak 2013, Pemprov Jawa Tengah memang telah merencanakan merevitalisasi BUMD dan perusahaan daerah (Perusda).
Revitalisasi terhadap tujuh BUMD milik Pemprov Jateng ini dilakukan sebagai upaya menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemprov Jateng di APBD Perubahan Jateng. 
 
PAD ini digunakan untuk perbaikan infrastruktur di Jateng, terutama perbaikan jalan provinsi.
 
Dengan demikan, pada awal tahun 2014, ia bisa dengan cepat membangun infrastruktur di Jawa Tengah. Setelah dilakukan revitalisasi, anggaran pembangunan Jateng khususnya infrastruktur, dapat melonjak 100 persen.
 
 
“Pemprov Jateng melalui tim independen tetap melakukan evaluasi terhadap kinerja BUMD yang ada. Perusahaan yang waras betul didorong kinerjanya. Sedangkan yang setengah-setengah dimerger atau akuisisi. Yang kira-kira sekarat diamputasi atau dilikuidasi,” tegasnya. ***  

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat