unescoworldheritagesites.com

BKKBN Launching Gerakan Ayo Ikut ke BKB/Posyandu, Agar Anak Terlindungi - News

Kepala BKKBN dr Harto Wardoyo

 
 
: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar 'Launching Gerakan Ayo Ikut ke BKB /Posyandu dan Kelas Tim Pendamping Keluarga yang Handal, Berempati dan Bersahabat (TPK Hebat) Seri 2 Tahun 2023' pada Selasa (18/07/2023). 
 
Kegiatan ini dilakukan secara hybrid dengan peserta luring 32 orang dan daring sedikitnya 1000 orang melalui platform zoom meeting dan Youtube BKKBN dan Youtube Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta.
 
Acara ini dihadiri dan diikuti Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K), Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Dr Hj Kurniasih Mufidayati MSi, Sekretaris Pokja Penurunan Angka Kematian Ibu dan Stunting (PAKIAS) - POGI Dr Detty Siti Nurdiati MPH PhD SpOG(K), Founder Gizi Nusantara Esti Nurwanti SGz RD MPH PhD. 
 
 
Diikuti pula Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti SE MT, Para Pimpinan Tinggi Madya Kementerian/Lembaga (K/L), Para Pimpinan Tinggi Pratama K/L, Para kepala OPDKB Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kepala Desa, Tim Pendamping Keluarga di Seluruh Indonesia.
 
Pada kempatan itu, Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo Sp OG (K) mengatakan, anak Indonesia yang menempati hampir sepertiga total jumlah penduduk Indonesia merupakan generasi penerus bangsa yang harus dijamin pemenuhan hak dan perlindungannya. 
 
Untuk itu, dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional ke-39 Tahun 2023 bertajuk 'Änak Terlindungi Indonesia Maju', BKKBN melalui Gerakan Ayo Ikut Ke BKB/Posyandu, mengajak seluruh keluarga yang  mempunyai baduta dan balita berkunjung ke BKB/Posyandu.
 
 
"Untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosialnya secara utuh", ucap dr Hasto, saat menyampaikan arahan sekaligus membuka acara.
 
dr Hasto juga mengapresiasi komitmen Kepala Desa yang masuk dalam praktik baik Desa/Kelurahan Bebas Stunting (De'Best) di 1000 HPK. 
 
Para Kepala Desa telah menyatakan deklarasinya untuk menjamin kegiatan BKB/posyandu terlaksana di wilayahnya. Mulai dari perencanaan, penganggaran, penyelenggaraan layanan, monitoring, evaluasi, pencatatan dan pelaporan dalam Sistem Informasi Keluarga.
 
 
Selain itu, dr Hasto  mengapresiasi Kader dari BKB yang mendapatkan penghargaan BKB Terbaik Tahun 2023. Para kader berkomitmen untuk melakukan layanan tumbuh kembang anak dan menyukseskan Gerakan Ayo Ikut Ke BKB/Posyandu. 
 
Dia juga mengingatkan kembali, target prevalensi stunting tahun 2023 sebesar 17 persen. Artinya, kita harus bekerja dua kali lipat untuk menurunkan prevalensi stunting sebesar 5,6 persen dari capaian 21,6 persen di tahun 2022. 
 
Stunting merupakan hasil interaksi berbagai faktor, antara lain, kurangnya asupan gizi, rendahnya pengetahuan dan pengasuhan orang tua mengenai ASI Eksklusif dan MPASI, pengaruh budaya dan ketersediaan bahan makanan setempat. 
 
 
Di samping itu, terbatasnya akses pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih menyebabkan, peningkatan risiko penyakit kronis berulang pada balita dan hal ini sangat mempengaruhi kejadian stunting di Indonesia. 
 
Di bagian lain, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK-BKKBN) Nopian Andusti SE MT menjelaskan, kelas TPK Hebat ini merupakan forum pembelajaran yang akan menjawab pertanyaan TPK terkait isu pendampingan keluarga dan tata laksananya. 
 
Kelas TPK Hebat dilakukan setiap bulan mulai dari Juni hingga November 2023, dimana pada kegiatan  ini, Kelas TPK Hebat telah memasuki seri ke-2 yang membahas tema 'Masalah Kesehatan dan Mekanisme Rujukan Catin dan Ibu Hamil serta Optimalisasi Gizi Catin dan Ibu Hamil untuk Cegah Stunting'. 
 
 
Acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan kehadiran keluarga, yang memiiki ibu hamil dan balita pada kelompok BKB. Maka, dilaksanakan 'Gerakan Ayo Ikut Ke BKB/Posyandu' pada  Juli – Agustus 2023, yang sekaligus menjadi rangkaian dukungan kegiatan peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli dan bulan penimbangan balita (0-59 bulan) di Posyandu.
 
Nopian juga menyampaikan, Sasaran dari Gerakan Ayo Ikut Ke BKB/Posyandu dan Kelas TPK Hebat adalah Pemangku Kebijakan, Keluarga dengan Anak Usia Dini (0-6 tahun), Pengelola Program BKB, dan Tim Pendamping Keluarga. Yang terdiri dari Bidan/Tenaga Kesehatan lainnya; Kader TP PKK; dan Kader KB Desa/PKB di seluruh Indonesia.
 
Sementara, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI) Dr. Kurniasih Mufidayati MSi  menyampaikan apresiasinya, karena TPK ini telah melakukan pendampingan kepada  lebih dari 5,7 juta keluarga berisiko.
 
 
"Tentu saja ini akan sangat membantu penurunan stunting dan memberikan apresiasi kepada BKKBN. Khususnya, Bapak Kepala yang selalu konsisten dan komitmen, dalam semangat untuk menurunkan angka stunting," tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat