unescoworldheritagesites.com

Atasi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, BKKBN dan PT Bersinergitas dalam Wujud Konsorsium PTPK - News

Pemotongan tumpeng launching Konsorsium PTPK

 
: Dalam upaya mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrem Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersinergi dengan sejumlah Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia. 
 
Pada sinergitas guna mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrem itu BKKBN menginisiasi pembentukan Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan (PTPK). 
 
Acara Launching Konsorsium PTPK, agar bisa mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrem tersebut digelar di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Selasa (18/7/2023).
 
 
Kepala BKKBN Dr Hasto Wardoyo dalam sambutannya secara virtual berharap melalui Konsorsium PTPK ini,  akan terwujud sinergitas antara BKKBN dan Perguruan Tinggi (PT) yang berkelanjutan. 
 
"Dengan fokus pencapaian SDG’s, Grand Design Pembangunan Kependudukan, 
Stunting, serta Kemiskinan Ekstrem," ujarnya. 
 
Karenanya dia minta pada tiap PT yang ada agar memberikan langkah nyata. Dalam upaya pencegahan terjadinya anak lahir dalam keadaan kerdil (stunting) dan penanganan kemiskinan ekstrem. 
 
 
Namun demikian, diakuinya, tindakan nyata untuk menekan angka prevalensi stunting dan kemiskinan ekstrem itu tidaklah mudah. Sejumlah PT sudah merencanakan sebuah upaya melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. 
 
Selain itu, BKKBN pun mendorong pemerintah daerah, untuk terus bekerja sama dengan PT dalam penurunan angka stunting di Indonesia.
 
"Perguruan tinggi (PT) memiliki peran dalam penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem, terutama dalam melakukan pendampingan pada daerah," terang Hasto Wardoyo. 
 
 
Di bagian, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Dr Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan, Pembentukan Konsorium PTPK merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting (PPS). 
 
Selanjutnya, selaku Ketua Pelaksana PPS, Kepala BKKBN menerbitkan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting (RAN PASTI) Tahun 2021- 2024.
 
"Salah satu langkah strategis yang yang dilaksanakan adalah dengan melakukan pendampingan kepada keluarga berisiko stunting," ujarnya. 
 
 
Yaitu, imbuhnya, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, serta keluarga dengan baduta dan balita. 
 
Dia menerangkan, dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan RAN PASTI Tahun 2021-2024, sekaligus berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030, BKKBN mengembangkan jejaring kemitraan dengan pentahelix, yang salah satunya adalah bermitra dengan Perguruan Tinggi. 
 
"Dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem sangat dibutuhkan peran strategis Perguruan Tinggi. Untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan tersebut," tutur Dr Bonivasius.***
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat