: Pengurus Yayasan Swastisvarna terdiri dari Pembina Yayasan Dr (HC) Susi Kawira, Ketua Yayasan Dr Ataswarin Oetopo MPd, pengawas Dra Setyo Ediningsih MM, serta pengurus lainnya seperti Chen Santo, Paulus Sukiyanto, dan Dr Mulyono D Prawiro bersilaturahmi ke Prof Dr Haryono Suyono di kawasan Pancoran Jakarta Selatan, Kamis (27/07/2023).
Pembina Yayasan Swastisvarna Dr (HC) Susi Kawira menyatakan, kunjunganya ke kediaman Prof Haryono Suyono bertujuan salah satunya adalah untuk bersilaturahmi.
"Saya melihat beliau sehat, Alhamdulillah dan beliau bisa komunikasi dengan lancar," ujar Pembina Yayasan Swastisvarna Dr (HC) Susi Kawira.
Susi sapaan akrab Pembina Yayasan Swaswtisvarna Susi Kawira menyampaikan, ada rencana kegiatan memperingati Hari Lanjut Usia Internasional (HLUIN) 2023, yang tepatnya 1 Oktober 2023.
"Mudah-mudahan direstui dan dilancarkan, kita bisa mengadakan acara bersama, yang rencananya akan digelar di kawasan Cibubur, Jakarta Timur," terangnya.
Dia mengatakan, mungkin dari ketua yayasan Swastisvarna, pengawas dan Staf Ahli semuanya akan kumpul lagi untuk memberi masukan.
"Saya rindu sama situasi permainan jadul, zaman kita dulu, mungkin kita bisa adakan kayak perlombaan congklak, bekel, ular tangga atau musik angklung kan jadul. Supaya, anak-anak sekarang ini yang kehidupannya boleh dibilang serba hanya pegang HP, tahu," tuturnya.
Kalau dulu, lanjutnya, mengajarkan kebersamaan, lansia harus tetap terus tunjukkan aktivitasnya. "Kita bikin peragaan busana Lansia, kita perlu sosialisasi, kita angkat semangat tetap berjuang," katanya.
Susi menyampaikan, kalau Yayasan Swastisvarna programnya dalam waktu dekat ini akan membuat acara dalam rangka menyambut Hari Lanjut Usia Internasional 2023.
"Ini kan perlu waktu berapa bulan ini, mungkin minggu depan kita harus ketemu lagi. Untuk bersama semua panitia supaya bisa menyusun program ataupun rencana kegiatannya, apa aja yang mungkin akan dilaksanakan," ungkapnya.
Untuk itu, lanjutnya, mohon dukungannya terutama dari Prof Dr Haryono Suyono, mudah-mudahan bisa tersusun sampai hari H-nya nanti.
Susi berharap, lansia haus bisa menjadi tokoh panutan, tidak hanya karena usia. "Langsung merasa gimana, saya sendiri tahun ini usia 66 tahun, tetapi serasa masih 36 tahun, jadi kuncinya tetap semangat, harus mampu untuk memberikan contoh," ujarnya.
Dia mengingatkan pernah launching Geralan Peduli Tiga Generasi. Karenanya, lansia harus memberi contoh, memberi bimbingan juga memperkenalkan permainan yang serba alamiah dulu, menyatu ke alam kepada anak-anak sekarang.
Dia mengimbau kepada para lansia Indonesia, lansia Indonesia harus saling mendukung satu sama lainnya. Karena, kondisi lansia tidak semua mempunyai kemampuan fisik yang sama.
"Jadi perlu saling mengisi, supaya tetap semangat, bisa mandiri, bahagia, kalau bisa selalu enjoy. Nikmati apa yang ada dan jangan lupa bersyukur," tuturnya.***