unescoworldheritagesites.com

Gelar Rapat Review, BKKBN Jaga Pertumbuhan Penduduk Seimbang dan Peningkatan Kualitas SDM - News

Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K).

 
 
: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berupaya menjaga pertumbuhan penduduk, yang seimbang dan meningkatkan daya saing melalui pembentukan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas.
 
"Secara kuantitas kita telah sukses menurunkan angka kelahiran dari 5,6 pada 1971 menjadi 2,14 pada 2022. Namun, secara kualitas kita perlu mempersiapkan SDM generasi mendatang, yang mampu bersaing di segala bidang," kata Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K). 
 
Hal itu dikemukakan, saat membuka Rapat Penelaahan (Review) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Auditorium kantor BKKBN di Jakarta, Rabu (30/8/2023).
 
 
"Indonesia Emas itu menurut arahan Bapak Presiden kita bisa mencapai peringkat ke 4 atau 5 besar ekonominya. Kalau tenaga kita cukup. Kalau dulu kita menekankan dua anak cukup, dua anak cukup, tapi itu dulu. Kalau sekarang TFR 2,1. Jadi perempuan-perempuan di Indonesia itu melahirkan rata-rata 2,1 itu sudah cukup rendah," terang  Hasto Wardoyo.
 
Angka TFR (Total Fertility Rate) 2,1 adalah angka yang menunjukkan seorang perempuan di Indonesia rata-rata melahirkan dua anak.
 
BKKBN menggelar Rapat Penelaahan (Reviu) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Bangga Kencana), serta Percepatan Penurunan Stunting tingkat Nasional. 
 
 
Kegiatan yang dihadiri seluruh kepala perwakilan BKKBN tingkat provinsi ini bertema 'Akselerasi Pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting guna Mewujudkan Keluarga Berkualitas dan Penduduk Tumbuh Seimbang: diselenggarakan secara _hybrid_ melalui virtual zoom dan disiarkan secara langsung di _Channel Youtube_ @BKKBN Official di Jakarta. 
 
Pada kesempatan itu, Hasto juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak. Yang telah bekerja keras untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan. 
 
"Hasil evaluasi hendaknya dapat digunakan sebagai bahan untuk merumuskan strategi dan rencana aksi. Dalam rangka akselerasi pencapaian sasaran program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting," ujar Hasto.
 
 
Acara  juga dihadiri Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Dr Muhammad Yusuf Ateh Ak., MBA CSFA CGCAE CIAE. Selaku pembicara kunci dia menyampaikan, terkait anggaran. 
 
Menurutnya anggaran kecil bukan menjadi alasan tidak tercapainya target. "Karena, sudah tahu anggarannya kecil, targetnya besar, maka dari awal kita perkuat rencananya apa," ujarnya. 
 
Dikemukakannya, awalnya itu _planning_ itu harus mapan. Jadi, bagaimana menggunakan uang yang sedikit ini bisa menghasilkan hasil yang besar 
 
 
'Itulah tantangannya,  bagaimana dengan anggaran yang sedikit ini manfaatnya banyak," kata Ateh. 
 
Sementara itu, Kepala Biro Umum dan Humas BKKBN Putut Riyatno mengatakan, penyelenggaraan rapat penelaahaan ini merupakan kegiatan rutin setiap enam bulan (semester). 
 
"Merupakan agenda tetap BKKBN untuk mengevaluasi capaian-capaian program dan kegiatan selama satu semester, serta kendala dan hambatan yang dihadapi selama satu semester berjalan," tuturnya. 
 
 
Putut mengatakan, dalam RPJMN 2020-2024 bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana yang dituang dalam Renstra BKKBN 2020-2024, ada 6 (enam) sasaran program di bidang pembangunan kependudukan dan keluarga berencana.
 
Yaitu; (1) Meningkatnya penggunaan kontrasepsi modern (mCPR); (2) Turunnya Total Fertility Rate (TFR); (3) Turunnya Unmet need (kebutuhan KB yang tidak terpenuhi); (4) Turunnya Age Specific Fertility Rate (ASFR) usia 15-19 tahun;  (5) Meningkatnya Indeks Pembangunan Keluarga (ibangga); (6) Meningkatnya Median Usia Kawin Pertama (MUKP) perempuan.***
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat