unescoworldheritagesites.com

Museum Wayang HUT Ke 46 Gelar OTW Live Streamimg - News

JAKARTA: Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahunnya yang ke 46 Museum Wayang Jakarta, Sabtu (14/8/2021) ini menyelenggarakan acara live streaming Obrolan Tentang Wayang (OTW) bertajuk Aji Candra Birawa. Sebagai pembicara Ki Sumardi Kurdo dengan pembawa acara Intan Cahyanita. 

Kepala Satuan Pelayanan   (Kasatpel) Museum Wayang, Sumardi S.Sos mengungkapkan hal itu Jumat (13/8/2021). "Obrolan tentang wayang atau OTW tersebut dimulai pukul 10.00 pagi secara live streaming," katanya.

Dijelaskannya, Museum Wayang ini terbentuk sejak 13 Agustus 1975 dengan menempati gedung Museum Batavia Lama yang dahulunya merupakan bekas bangunan gereja tua Belanda dari abad ke 17. Peresmian museum itu  dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

Semula hanya gedung di Jl Pintu Besar Utara no.27 Jakarta Barat. Kemudian pada bulan September 2003 mendapat hibah tanah dan bangunan di sebelah utaranya dari pengusaha nasional H Probosutedjo. Maka tahun tahun berikutnya Museum Wayang diperluas sampai gedung bernomor 29 tersebut.

Di auditorium dalam gedung itulah  sebelum pandemi tiap hari Minggu siang diselenggarakan pergelaran wayang, baik wayang wayang kulit, golek, wayang orang maupun wayang beber secara bergantian.

Mantan Kepala Museum Wayang tahun 2003 -2009 Rini Hariani membenarkan hal itu.
"Yang menjadi kenangan saya bila ada pergelaran wayang kulit semalam suntuk. Kami ramai-ramai  harus menginap di kantor museum," kata Rini yang sudah purnabakti tahun 2019 silam.

Mengenai pergelaran berbagai wayang bergantian di auditorium museum tersebut; diakui nKi Gede Adi Putra seorang dalang wayang kulit Bali.

"Saya  mendapat kesempatan tampil di museum ini secara rutin tiap tahun 2 kali. Baik wayang kulit maupun wayang orang Bali," kata Gede Adi Putra yang mulai mendalang tahun 2010.

Menurut Gede, keberadaan Museum Wayang di Jakarta ini cukup memberikan inspirasi positip bagi pengunjungnya. "Dirgahayu Museum Wayang, Dirgahayu Republik Indonesia," serunya.

Pengakuan serupa diungkapkan Eko Sunaryo (76) anggota grup karawitan Saeko Budoyo, Jakarta Timur. Eko Sunaryo penabuh gamelan jenis bonang ini  mengakui dengan auditorium yang berkapasitas sekitar 120 orang penonton tersebut,  Museum Wayang telah konsisten melestarikan wayang dengan mengadakan pertunjukan live setiap hari Minggu.

"Grup kami Saeko Budoyo kebagian jatah main 3 atau 4 bulan sekali," kata Eko.

Dalang wayang golek Betawi Reza Purbaya memuji auditorium dan panggung tempat pergelaran Museum Wayang itu cukup luas.
"Kami sendiri sudah belasan kali tampil membawakan wayang golek  Betawi di Museum Wayang," katanya.

Menurut Reza putra Tizar Purbaya ini,  Museum Wayang masih butuh tambahan koleksi.

Pengamat seni budaya dan pariwisata H Abu Galih setuju dengan Rezau Purbaya.
"Wayang kulit Sulawesi belum ada. Kalau Sumatra sudah diwakili wayang  kulit Palembang dan Sawahlunto dan Kalimantan diwakili Wayang  Banjarmasin, serta NTB sudah ada  Wayang Sasak," kata Abu Galih.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat