unescoworldheritagesites.com

Wujudkan Masyarakat Sejahtera, BKKBN Laksanakan Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga - News

Virtual Expo UPPKA dalam Rangka Hari Keluarga Nasional ke – 29 Tahun 2022

 
: Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
 
Hal itu dikemukakan Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN Ahmad Taufik SKom MAP, pada acara Virtual Expo UPPKA dalam Rangka Hari Keluarga Nasional ke – 29 Tahun 2022,di Kantor BKKBN Pusat, Jakarta Timur (21/6/2022) 
 
Tahun 2022 ini, peringatan HARGANAS ke-29  digelar bertajuk “Ayo Cegah Stunting, Agar Keluarga Bebas Stunting”. Tidak hanya aspek kesehatan yang mempengaruhi tingginya angka stunting, tapi juga terkait dengan kondisi ekonomi masyarakat. 
 
 
Dapat dianalogikan apabila masyarakat sejahtera secara ekonomi, maka kebutuhan gizi keluarga dapat terpenuhi.
 
Ahmad Taufik mengatakan, program Pembangunan Keluarga merupakan salah satu upaya, yang dilakukan pemerintah dalam rangka mewujudkan masyarakat sejahtera. Salah satunya dilaksanakan melalui kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga. 
 
"Pemberdayaan ekonomi keluarga yang dilakukan BKKBN, salah satunya melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)," ujarnya. 
 
Yaitu kelompok usaha ekonomi produktif, yang beranggotakan sekumpulan anggota keluarga akseptor. Yang saling berinteraksi dalam rangka meningkatkan fungsi ekonomi keluarganya, demi mewujudkan kemandirian ekonomi keluarga. 
 
 
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Nopian Andusti SE MT menjelaskan, peningkatan kesejahteraan melalui upaya pemberdayaan ekonomi keluarga adalah suatu terobosan. Untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan keluarga yang dimulai dari aspek pengenalan masalah kebutuhan keluarga. 
 
Dan, menghargai potensi yang dimiliki serta memotivasi diri untuk mencapai pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. "Tidak terkecuali dalam pemenuhan gizi keluarga," ujarnya. 
 
"LPemenuhan gizi dalam upaya pencegahan stunting, lanjutnya, pastinya sangat dipengaruhi oleh daya beli atau tingkat ekonomi suatu keluarga. Tidak terkecuali keluarga yang tergabung dalam kelompok UPPKA. 
 
 
"Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan pendapatan sebagian besar kelompok usaha mikro. Hal ini, diakibatkan oleh sulitnya pemasaran, terutama pada kelompok yang belum terpapar pemasaran secara online," terang Nopian.
 
Tahun ini, ujarnya, pameran akan menampilkan produk unggulan Kelompok UPPKA, yang bertransformasi ke arah digital. Dalam menunjang keberlangsungan usaha. 
 
Terdiri atas 95 kelompok UPPKA dari 28 provinsi Indonesia dikemas dalam bentuk video slide. Yang diselenggarakan dari 21 hingga 23 Juni 2022.
 
 
"Selain Pembukaan acara pameran secara virtual, dilakukan juga agenda Penandatanganan MoU dan PKS, antara Kemenkop UKM dan BKKBN, serta agenda Penyerahan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada 5 Kelompok UPPKA", tutur Nopian.***
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat