unescoworldheritagesites.com

Kakek-Nenek, Yuk Ikut Cegah Stunting Terapkan Pola Asuh Kearifan Lokal - News

Webinar  Peran Grand Parenting dalam Pencegahan Stunting, dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke-29

 
 
: Kakek-nenek, ayo ikut cegah stunting. Pola pengasuhan kakek nenek (Grand Parenting), yang baik dan benar dapat memberikan dukungan, dorongan, serta bantuan yang berharga. Bagi kualitas tumbuh kembang anak, serta menentukan kepribadian anak di masa dewasa. 
 
Ajakan itu disampaikan  Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Nopian Andusti SE MT, 
saat membuka secara daring Webinar  Peran Grand Parenting dalam Pencegahan Stunting, dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke-29 Tahun 2022, dari Jakarta, Jumat (24/6/2022). 
 
"Faktor penyebab stunting itu bukan hanya dari kesehatannya saja. Intervensinya juga bukan hanya dari pemerintah saja. Sehingga, lingkungan keluarga merupakan salah satu upaya untuk pencegahan stunting," tuturnya. 
 
 
Salah satunya yaitu berdayakan anggota keluarga, seperti lansia yang notabene nya adalah orang yang sangat berpengalaman, sangat dihormati, didengar, serta orang tersayang yang selalu memberi nasehat pada anggota keluarga. 
 
"Tentu saja hal ini merupakan sumberdaya, yang ada dalam keluarga itu sendiri," ujarnya. 
 
Bagaimana pola asuh yang diberikan lansia, dapat diselaraskan dengan pola asuh orang tua. Di mana pengalaman dan pengetahuan hal-hal positif dari lansia dapat diteladani dan dilanjutkan. 
 
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS, 2021) menyebutkan, saat ini jumlah Lansia di Indonesia mencapai 29,3 juta jiwa, setara dengan 10,82 persen. Kondisi ini mengidentifikasikan, Indonesia saat ini sudah memasuki ageing population dimana penduduk lansia berjumlah lebih dari 10 persen dari total penduduk. 
 
 
Hal ini terjadi akibat bertambahnya tingkat harapan hidup dan menurunnya tingkat fertilitas, serta mortalitas suatu penduduk. Lansia yang telah memasuki usia lanjut akan mengalami berbagai penurunan secara fisik maupun non fisik.
 
Sehingga, berbagai perubahan yang terjadi akan mempengaruhi lansia dalam menilai dirinya sendiri. Pada kondisi terjadi penurunan fungsi fisik maupun non fisik pada lansia, diperlukan peran yang besar dari keluarga sebagai orang yang sangat dekat dengan lansia. 
 
Untuk bagaimana bisa merawat dengan baik dan bahkan membuat lansia itu menjadi mandiri, serta sejahtera di masa tuanya. Peran keluarga secara informal adalah sebagai motivator, edukator, serta fasilitator bagi lansia. 
 
 
Sebuah keluarga harus menjadi penyemangat kepada lansia untuk menjalani sisa hidupnya dengan baik. Keluarga harus bisa memberikan informasi kesehatan, sehingga lansia bisa mengetahui mana hal yang harus atau tidak dilakukan. 
 
keluarga juga harus bisa membimbing, membantu serta memenuhi semua kebutuhan lansia. Tidak kalah pentingnya fungsi perlindungan keluarga yang pada dasarnya berkewajiban untuk melindungi anggota keluarganya yang sedang sakit di masa tuanya. 
 
Namun, tidak semua lansia mengalami penurunan kemampuan. Bahkan, tidak sedikit lansia yang masih tetap bekerja serta beraktivitas normal di usia senja.***
 
 
 
 
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat