unescoworldheritagesites.com

Idul Adha, Pesan Kemanusiaan Kebajikan Melampaui Sekat-Sekat - News

 
 
: Perayaan Idul Adha, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan,  harus dijalani dengan penuh rasa syukur. Meskipun, belum bisa dirayakan secara normal sepenuhnya karena pandemi.
 
“Saat idul Adha, kumandang takbir bermakna mengaggungkan nama Allah SWT. Dengan memuji kebesaran-Nya, maka sekaligus kita menyadari betapa kecilnya kita di ," ujar Menko PMK, saat memberi amanat Idul Adha 1443 H, pada perayaan takbir nasional di Masjid Istiqlal Jakarta, Sabtu (9/7/2022). 
 
Dikemukakannya, pada Idul Adha ini  harus senantiasa bersyukur atas segala rahmat dan karunia-Nya. Sudah lebih dari dua tahun Indonesia dan dunia berada dalam pandemi Covid-19. 
 
Lebih dari 500 juta penduduk dunia terpapar, enam  juta lebih wafat dan berjuta orang juga jatuh kepada kemiskinan. 
 
 
"Karenanya, pada Idul Adha kali ini kita belum bisa merayakan secara normal sepenuhnya. Namun, kita tetap menjalani Idul Adha ini dengan penuh rasa syukur dan kebahagian. Walaupun, harus tetap taat terhadap protokol kesehatan,” tutur Menko PMK. 
 
Idul Adha, lanjutnya, berkaitan erat dengan pelaksanaan ibadah haji. Banyak pelajaran dari seluruh prosesi ibadah haji, hingga puncak wukuf di Arafah, serta pada kepasrahan Nabi Ibrahim, Ismail, dan Siti Hajar dalam ritual ibadah qurban yang dramatik. 
 
Selain mengajarkan orientasi ketuhanan yang hanif. Manusia sehebat apapun sesungguhnya lemah di hadapan-Nya. Secara horizontal ibadah haji dan ibadah qurban menanamkan jiwa ihsan atau kebajikan yang sarat makna. 
 
 
“Pesan kemanusiaannya sangat luhur, agar setiap insan beriman berbuat kebaikan yang melampaui sekat-sekat agama, suku, ras, golongan, dan segala pagar kenaifan demi tegaknya kemaslahatan,” jelasnya.
 
Ibadah haji dan qurban, ujar Menko PMK, mengajarkan sifat cinta, yakni kasih sayang atau welas asih. Yang jernih terhadap sesama sebagai perwujudan cinta kepada Allah. 
 
Nabi Ibrahim as, mempraktikan hidup welas asih itu terhadap sesama tanpa diskriminasi. Untuk itu, Menko PMK mengajak seluruh masyarakat guna wujudkan jiwa berqurban dalam segala kebaikan hidup. 
 
 
Lebih-lebih di masa pandemi yang banyak orang mengalami penderitaan jiwa, kesehatan, serta ekonomi. "Satu sama lain harus memiliki jiwa peduli, berbagi, dan beramal kebajikan. Melalui spirit Idul Adha pula marilah terus kita tingkatkan persaudaraan, toleransi, dan kebersamaan yang tulus sesama anak bangsa,” tutupnya.***
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat