unescoworldheritagesites.com

PT KPI RU VII Janji Tingkatkan Pemberdayaan Masyarakat Ring I Kampung Klayas - News

PT KPI RU VII Janji Tingkatkan Pemberdayaan Masyarakat Ring I Kampung Klayas (suarakarya.id -  Yacob Nauly)

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU VII Kasim  berjanji terus berkomitmen memberdayakan masyarakat Ring I Kampung Klayas Distrik Seget kabupaten Sorong Papua Barat.

PT KPI melalui GM RU VII Yusuf Mansyur, mengatakan, pihaknya terus meningkatkan taraf hidup masyarakat di Ring I seperti warga Kampung Klayas. Ini komitmen perusahaan.

PT KPI dalam hal ini membantu warga dengan kail bukan ikan. Ini dimaksudkan agar ke depan masyarakat mandiri untuk meningkatkan ekonomi keluarganya.

Baca Juga: Dukung Pencapaian ESG, Kilang Pertamina Internasional Gandeng BBKSDA Lestarikan Satwa Endemik Papua Barat

Ibu-ibu  kampung Klayas dilatih  membuat kue atau makanan  jadi untuk dijual di pasar yang  dibangun perusahaan.

Kegiatan ini sudah berlangsung lama.  Mulai dari menjual beberapa bahan pokok makanan olahan yang dibuat sendiri.

 Hingga kegiatan bermanfaat lainnya.
Masyarakat juga dilatih  untuk memanfaatkan potensi pertanian lokal seperti mengolah sagu dan bahan lainnya.

 Misalnya pengolahan sagu yang merupakan makanan pokok lokal di samping menjadikannya sumber pendapatan mereka.

Untuk proses pengolahan bahan baku seperti sagu membutuhkan dukungan bahan lain. Seperti air dan skill pengelola.

Baca Juga: Pesawat Lion Air  Baru Terbang Beberapa Menit Putar Balik Karena Gangguan Mesin

Karena itu PT KPI RU VII Kasim berupaya mendukung kegiatan masyarakat. Seperti mengolah sagu tersebut  untuk  menjadi bahan itu bisa dikonsumsi sendiri maupun dijual.

Karena itu PT KPI menjadikan  sentral pengolahan sagu di Kampung Klayas.

Ibu - Ibu Kampung Klayas Kini Berjualan Pernak-Pernik Cinderamata di Pasar Yang juga Dibangun PT KPI RU VII Buat Warga setempat
Ibu - Ibu Kampung Klayas Kini Berjualan Pernak-Pernik Cinderamata di Pasar Yang juga Dibangun PT KPI RU VII Buat Warga setempat ( - Yacob Nauly)


 “Seperti kita menyaksikan bersama bapa-bapa dengan mudah memeras sagu. Itu dibuat dengan alat yang dulunya tradisional.  Kemudian diperas  lantas  ampasnya tidak dibuang tapi digunakan untuk media pembibitan tumbuhnya jamur,” katanya.

Jamur itu   makanan yang sangat bergizi sekali. Selain untuk media tumbuhnya jamur ampas sagu juga digunakan untuk pupuk kompos. Artinya inilah ekonomi sirkuler.

Baca Juga: Pria Paling Kotor di Dunia Meninggal Umur 94 Tahun

Ekonomi yang berkelanjutan yang tidak bisa dibuang bahan sagu itu meski ampasnya.

Karena itu warga di sini  memelihara  tanaman sagu. Karena sagu ini salah satu makanan pokok dan sumber penghasilan desa Klayas.

Pohon sagu harus dilestarikan, tidak hanya ditebang. Tetapi ada pelestarian  berkelanjutan untuk anak cucu kita.

“ Saya kira itulah komitmen KPI semoga tahun depan kami ke sini lagi untuk melihat bapa ibu dan anak-anakku semuanya yang ada di kampung Klayas ini. Kini  wajahnya ceria penuh dengan keceriaan dan harapan yang baik untuk kemajuan desa Klayas,”katanya.

Baca Juga: Aneh Seleb Tik Tok Asal Jepang Unpai Terjun ke Dunia Porno Selamatkan Pria

Diharapkan lanjutnya, anak-anak di SD Klayas kelak  menyelesaikan pendidikan di luar Papua Barat. Lalu kembali ke Klayas menjadi salah satu pimpinan di KPI.

 Ini penting disampaikan saat ini karena  warga harus  ketahui bahwa untuk menjadi pemimpin di masa depan harus orang berpendidikan.

Yang terpenting adalah kita bagaimana berusaha agar ibu-ibu Kampung Klayas bisa mandiri, mereka tidak diberikan modal.

 “Tetapi kami berikan keterampilan dengan harapan dia akan punya penghasilan sendiri untuk memajukan masyarakat di kampung Klayas,”katanya.

PT KPI  RU VII juga mendukung bidang pendidikan di sisi lain.  Seperti menyiapkan  perahu mesin tempel menjadi transportasi laut bagi anak-anak sekolah yang mengenyam pendidikan di Kota Seget.

Cegah Abrasi


PT KPI saat ini juga  giat menanam pohon mangrove untuk menahan air laut  terus mengakibatkan abrasi di pesisir pantai Klayas.

Penanaman Mangrove (Rhizopohora mucronata) dan Jati Papua (Tectona sp) di area longsor di Klayas.

Sebanyak  10 ribu  bibit pohon terdiri dari  anakan  Mangrove dan Jati Papua, ditanam di sepanjang pesisir Kampung Klayas.

"Program ini merupakan implementasi dari komitmen Pertamina Kilang Kasim sebagai upaya penyelamatan ekosistem pesisir di wilayah operasi. Yang sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan poin 14 (ekosistem pesisir) di mana kegiatan ini rutin dilaksanakan, “ujar Dodi Yapsenang Humas PT KPI RU Kasim.

Baca Juga: Ditemukan Bahan Kimia Pemicu Kanker pada Produk Sampo

Dodi menjelaskan kegiatan konservasi kawasan pesisir sebagai komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan yang dijalankan berkesinambungan oleh Pertamina Kilang Kasim, sejak tahun 2016.

 Diawali dengan penanaman bibit pohon mangrove di area jetty 2 Kilang Kasim, bersama dengan stakeholder di Kabupaten Sorong.

PT KPI RU VII juga Membina Pendidikan TK dan SD di Kampung Klayas. Guru dan Murid Menyambut Kedatangan Rombongan
PT KPI RU VII juga Membina Pendidikan TK dan SD di Kampung Klayas. Guru dan Murid Menyambut Kedatangan Rombongan ( - Yacob Nauly)


Perbesar

Kilang Kasim tahun 2022 kian perbesar. Perusahaan ini  kembali tanam 10.000 bibit mangrove di Kampung Klayas cegah abrasi dengan melibatkan pemuda tahun 2022.

Tim Manajemen dan jajaran pekerja PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit VII Kasim (Kilang Kasim) melakukan aksi penanaman bibit mangrove secara kontinyu, bersama dengan para pemuda di Kampung Klayas, Distrik Seget, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Minggu (18/9/2022) lalu.

Penanaman bibit mangrove secara kontinyu dilakukan, karena ini erat kaitannya dengan bencana abrasi yang sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir di Klayas.

Namun demikian, masyarakat masih belum menganggap bahwa abrasi merupakan bencana dan masih enggan dalam melakukan upaya konservasi.

Baca Juga: Identitas Perempuan Terduga Penerobos Istana Negara Bakal Dibongkar Pakai Teknologi Face Recognition

General Manager Kilang Kasim Yusuf Mansyur mengatakan, Kilang Kasim melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) hadir dan mengajak para pemuda Kampung Klayas untuk melakukan penanaman mangrove di area abrasi.

Tak hanya menanam, sambungnya, para pemuda juga dibekali dengan pelatihan serta pendampingan dalam mengupayakan pembibitan secara mandiri dan diarahkan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dari kegiatan tersebut.***

Sumber: Wawancara

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat