SURABAYA: Petugas Subdit III Jatanras, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim meringkus empat preman berkedok calo tiket di Terminal Purabaya Surabaya. Komplotan preman yang bekerjasama dengan travel CV Divana Putrie Wisata itu memaksa penumpang membeli tiket dengan harga yang jauh berlipat-lipat dibanding harga wajar.
Menurut Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Leonardo Sinambela, para tersangka yang berjumlah lima orang ini bekerja secara tersistem dengan peran yang berbeda beda. "Tersangka setiap hari kerja di situ, sehari ada tiga hingga lima orang yang menjadi korbannya," ujarnya, Jum'at (5/10/2018).
Empat tersangka itu masing-masing Munikrah (66) warga Jl Wonokusumo Surabaya Aris (39) warga Jl Brigjen Katamso Sidoarjo, Nurul (38) warga Kelurahan Tanggumong Sampang dan Fahrihin (36) warga Jl Sumbo Sidodadi, Surabaya. Sedangkan PDK warga Bungurasih Sidoarjo, yang masih buron.
Dalam aksinya, ada tersangka yang berperan mendatangi penumpang, menawari tiket di travel CV Divana Putrie Wisata. Ada pula yang meminta uang dan yang menggiring penumpang ke bus yang ditawarkan.
Slaah satu korbannya, seorang warga Madiun dikerjai kawanan ini saat sedang dalam perjalanan pulang dari Kalimantan. Korban dipaksa membayar harga tiket travel Surabaya-Madiun fantastis sebesar Rp395 ribu atau jauh berlipat dibanding tarif umum yang hanya Rp49 ribu.
Kupon dengan nilai melambung itu sudah dipersiapkan sebelumnya. Tapi korban tak bisa menolak karena kawanan ini bergerombol dan memaksa korban untuk membayar tiket tersebut.
Korban yang sudah membayar uang tarif travel itu tertipu dua kali. Karena setelah membayar tiket, korban digiring masuk ke bus umum biasa dan diminta membayar tiket bus tersebut.
Polisi berencana memeriksa travel dan PO bus yang diduga berkomplot. Mereka berharap masyarakat yang pernah menjadi korban praktek premanisme tersebut, untuk melapor.***