: Mochtar Mohamad, bakal calon Wali Kota Bekasi, menegaskan bahwa ia tidak ingin bertemu dengan Tri Adhianto. Menurut Mochtar, pertemuan tersebut dapat merugikan dirinya karena bisa muncul isu bahwa ia telah melakukan tawar-menawar politik.
"Jangan bilang lagi saya bargaining atau apapun. Untuk itu hanya satu orang yang saya tidak mau bertemu, Tri Adhianto. Sebab pertemuan tersebut akan merugikan diri saya sendiri karena di belakangnya pasti akan berhembus kabar saya sudah bargaining dengan dia," ujar Mochtar Mohamad saat ditemui pada acara Majelis Kebangsaan yang diadakan di rumahnya di Komplek Jaka Permai Bekasi, kemarin.
Majelis Kebangsaan yang rutin diadakan setiap Rabu malam oleh Mochtar Mohammad merupakan ajang untuk mendiskusikan ajaran-ajaran Sukarno terkait Tri Sakti, Marhaenisme, dan pemikiran Bung Karno tentang Indonesia. Acara ini telah menarik masyarakat Bekasi, mulai dari pecinta pemikiran Bung Karno, aktivis, ormas, LSM, media, tokoh masyarakat, hingga komunitas ojek online.
Baca Juga: Pengunjung Pollux Mall Cikarang Kini Semakin Banyak Pilihan dengan Kehadiran MR DIY
Pada pertemuan kali ini, Mochtar Mohammad secara terbuka menumpahkan kekesalannya terhadap isu yang meragukan keseriusannya maju sebagai calon Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024. Ia merasa bahwa isu tersebut merusak kredibilitasnya.
"Saya sudah lakukan apa yang diinstruksikan partai dalam hal Pilkada 2024. Sejak tahun 1992 saya sudah all-out membesarkan PDI Perjuangan, jejak sejarah ini tidak mungkin bisa dihapuskan begitu saja. Saya berharap catatan sejarah ini menjadi bahan pertimbangan oleh partai, khususnya DPP PDI Perjuangan, dalam menentukan calon yang layak sebagai kepala daerah di Kota Bekasi," terang Mochtar Mohammad yang akrab disapa Babe M2.
Babe M2 juga menegaskan bahwa kontribusinya selama ini sebagai anggota DPRD, Wakil Wali Kota, hingga Wali Kota Bekasi sudah nyata.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Pecinta Kuliner Ayam: Pollux Mall Cikarang Sambut Yang's Braised Chicken Rice
“Masyarakat umum bahkan kader partai bisa menilai apa yang saya capai lewat kerja-kerja pemerintahan. Saya satu-satunya calon yang lengkap, pernah menjadi anggota DPRD dan eksekutif dibandingkan calon-calon lainnya. Biarkan rakyat menilai sendiri siapa yang pantas dipercaya untuk memimpin Kota Bekasi ke depannya,” tambahnya.
Mochtar Mohammad mengaku terganggu dengan isu yang menyebutkan ia tidak serius maju sebagai calon Wali Kota Bekasi.
“Ribuan baliho sudah saya pasang di setiap penjuru Kota Bekasi, ratusan kunjungan ke kelompok-kelompok masyarakat, dan puluhan relawan Mochtar Mohammad sudah dideklarasikan. Tidak ada daerah yang terlewatkan. Kenapa masih ada yang meragukan keseriusan saya? Saya akan maju walau hanya Tri Adhianto yang mendapat surat tugas atau rekomendasi. Saya akan terus maju sampai pendaftaran calon kepala daerah di KPU untuk menunjukkan keseriusan saya dalam kontestasi Pilkada 2024 Kota Bekasi. Masa saya kalah dengan orang baru di partai saya," tegas Mochtar Mohammad, Tokoh PDI Perjuangan Kota Bekasi. ***