unescoworldheritagesites.com

Krisis Air Bersih, PDAM Solo Aktifkan Kembali Sumur Dalam - News

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo

SOLO: Krisis air bersih masih dialami sekitar 12 ribu pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Solo, Jawa Tengah. Menyusul tidak beroperasinya Instalasi Pengolahan Air (IPA) Jebres dan Jurug karena pencemaran air dan volume air yang kecil di Sungai Bengawan Solo.

"Untuk menyuplai air bersih, sudah saya perintahkan agar mengoptimalkan sumur air dalam untuk bahan baku air. Tetapi tetap tidak bisa mencukupi, hanya cukup untuk sekitar 40 persen pelanggan," jelas Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Jumat (2/11/2018).

Sumur dalam tersebut sebelumnya berhenti dioperasionalkan, saat ini digunakan kembali untuk menyediakan kebutuhan pelanggan PDAM. Sumur dalam yang dioptimalkan kembali tersebut diantaranya Jurug, Jebres, serta Pedaringan.

"Jika kondisi Sungai Bengawan Solo normal kembali, kebutuhan air bersih pelanggan PDAM bisa terpenuhi," ujarnya.

Untuk saat ini PDAM melakukan dropping air bersih menggunakan mobil tanki air kepada pelanggan yang terkena dampak. Selain dari PDAM Solo, dropping air bersih juga dibantu dari PMI, BPBD, serta PUPR Provinsi Jawa Tengah.

Krisis air bersih di Kota Solo tersebut terjadi sejak dua minggu terakhir. Selain karena musim kemarau, volume air di Sungai Bengawan Solo juga diperparah dengan tidak dialirkannya air dari Waduk Gajah Mungkur ke Sungai Bengawan Solo. 12 pelanggan PDAM yang terkena dampak tersebut terutama yang berada di wilayah Kelurahan Mojosongo, Ngoresan, Jebres, Pucangsawit, Jagalan dan Sangkrah.

Sementara itu, Humas PDAM Solo, Bayu Tunggul mengatakan saat ini PDAM solo telah mengaktifkan lima sumur dalam tetapi debitnya tidak mampu mencukupi semua pelanggan.

"Kami melakukan dropping air bersih sebanyak 50 hingga 60 tangki air bersih per hari untuk pelanggan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat