SOLO: PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, tahun ini agresif untuk ekspor produk jamu ke sejumlah negara. Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat menyebut pangsa pasar negara Filipina untuk produk jamu Tolak Angin cukup besar.
"Saya surprise sambutan di Filipina baik sekali untuk produk Tolak Angin. Saya optimis di Filipina akan lebih berkembang," kata Irwan Hidayat kepada wartawan disela-sela menerima Anugerah Pers Jawa Tengah 2019 dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta, di Lorin Hotel, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (15/3/2019) malam.
Sambutan di Filipina terhadap produk Tolak Angin tersebut menurut Irwan, 10 kali lebih besar dibandingkan saat launching produk tersebut pertama kali di Indonesia. Pihaknya berharap pasar Filipina akan menjadi terbesar kedua setelah Indonesia.
Meskipun pasar ekspor di Filipina cukup menjanjikan, pihaknya sampai saat ini tidak akan membangun pabrik untuk produksi di negara tersebut. Karena tidak mudah untuk membangun pabrik jamu sebab membutuhkan laboratorium yang akan mensuport produksi jamu.
"Jamu Sido Muncul itu kan produknya kecil belum begitu dibutuhkan beda dengan produk minuman atau mie. Tidak gampang membuat pabrik di sana," jelasnya.
Lebih laniut Irwan mengatakan tahun ini pihaknya berencana masuk ke pasar ekspor mainstream dan bukan sekedar produk yang dijual di toko-toko di negara lain. Pasar Filipina juga digarap serius dengan membuat iklan jamu Tolak Angin dengan artis Filipina. Produk Tolak Angin telah diekspor ke Filipina sejak 5 bulan terakhir. "Kalau Jepang belum seperti di Filipina karena kami mempertimbangkan biaya pemasaran di sana yang tinggi sekali," ujarnya.
Selain di Filipina, produk jamu Sido Muncul juga sudah masuk ke Korea Selatan, Vietnam, Australia, Amerika, serta Afrika. "Tapi fokus kami saat ini di Filipina untuk produk utamanya Tolak Angin. Biar jadi lokomotif produk Sido Muncul di sana," katanya lagi. ***