unescoworldheritagesites.com

Kesiapan Angkutan Lebaran, PT KAI Tambah Penjaga Jalan Lintasan - News

Dirut PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro

SOLO: PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan inspeksi untuk memastikan kesiapan angkutan Lebaran 2019. Untuk memastikan keamanan selama arus Lebaran, PT KAI akan menambah Penjaga Jalan Lintasan (PJL) ektra sebanyak 1.480 petugas. Mereka ditugaskan menjaga titik rawan termasuk perlintasan.

"Perlintasan ini sangat berbahaya karena saat arus Lebaran, mobil sangat padat dan kereta api juga padat. Sementara kereta tidak bisa direm mendadak, paling cepat untuk rem bahaya jarak 800 sampai 1 km baru bisa berhenti," jelas Direktur Utama PT KAI (Persero), Edi Sukmoro, kepada wartawan di sela-sela peresmian Klinik Mediska Stasiun Solobalapan, di Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (24/4/2019).

Sementara itu, untuk memastikan kesiapan angkutan Lebaran 2019, selama tiga hari mulai tanggal 23 hingga 25 April, direksi dan komisari PT KAI melakukan inspeksi. Kegiatan tersebut dilakukan di dua jalur yakni utara dan selatan.

"Untuk memastikan apakah stasiun antara dan destinasi siap untuk melayani angkutan Lebaran termasuk jalurnya," jelasnya lagi.

Dalam inspeksi tersebut semua Kepala Daop menjelaskan titik rawan dan apa yang telah disiapkan untuk mengatasi longsor dan tanah ambles. Menurut Edi, mulai dari kesiapam jalur, stasiun, pelayanan hingga Sumber Daya Manusia (SDM) KAI harus benar-benar dipastikan siap melayani penumpang selama arus Lebaran 2019.

Titik-titik rawan tersebut selain perlintasan juga daerah rawan banjri, tanah longsor, hingga pelemparan dan vandalisme. Untuk mengamankan perjalanan kereta api PT KAI bekerjasana dengan TNI dan Polri.

"Untuk masa operasi angkutan Lebaran dimulai tanggal 26 Mei hingga 16 Juni 2019 atau H-10 hingga H2 +10," katanya.

Sementara itu, Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto, menambahkan titik rawan yang perli diwaspadai adalah di perlintasan. Sedangkan untuk titik rawan longsor maupun banjir sudah bisa diantisipasi yakni dengan membuat pondasi dan memperbaiki drainase. Daerah rawan longsor di Daop 6 berada di daerah Kalioso dan Gundih.

"Tapi kalau perlintasan karena ini terkait dengan perilaku masyarakat dalam berkendara ini menjadi titik kerawanan. Selain itu juga perilaku banyak yang melakukan selfie di pinggir rel," paparnya.

Padahal kawasan rel kereta api adalah daerah tertutup dan dilarang untuk melintas. Aksi selfie atau berswafoto di pinggir rel kereta tersebut menurut Eko akan banyak ditemui saat menjelang berbuka puasa.

"Sambil ngabuburit, banyak yang selfie di pinggir rel kereta. Padahal ini sangat berbahaya," ujarnya.

Selain itu banyak perilaku masyarakat yang tidak sabar saat palang pintu perlintasan akan ditutup. Eko menyebut ada sekitar 400-an perlintasan sedangkan yang dijaga hanya sepertiganya.

"Masyarakat juga harus hati-hati apalagi saat ini ada jalur ganda, semua jalur di Daop 6 sudah jalur ganda kecuali Solobalapan-Palur. Tapi saat operasi Lebaran, jalur itu sudah selesai dan akan digunakan," pungkasnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat