unescoworldheritagesites.com

BMKG Gelar Simulasi Gempa Bumi Kuat, Untuk Membangun Budaya Sadar Bencana - News

Foto: suarakarya.id/dwi putro aa

JAKARTA: Bumi sirene yang keras terdengar meraung-raung di lingkungan Kantor Pusat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta, Jumat (26/4/2019) sekitar pukul 08.30 WIB.

Seiring itu terdengar pengumuman lewat pengeras suara bahwa telah terjadi gempa bumi kuat. Seluruh karyawan yang ada di beberapa gedung di sana diminta segera meninggalkan ruangan untuk menuju titik kumpul evakuasi yang terletak di sekitar pelataran parkir.

"Semua tetap tenang. Lindungi kepala..." demikian petikan pengumuman. Para karyawan berlarian menuju titik evakuasi, sebagian di antaranya sambil membungkukkan badan dan melindungi bagian kepala.

Begitulah awal jalannya simulasi terjadinya gempa bumi kuat untuk gedung bertingkat dan pelaksaan evakuasi, yang diskenariokan pula ada karyawan yang terluka, dan dilanjutkan dengan upaya pertolongan medis.

"Secara umum, seluruh karyawan telah mengikuti instruksi yang diperintahkan dalam proses evakuasi," kata Ardito dari kantor UNESCO yang memberi penilaian pelaksanaan proses evakuasi di gedung E BMKG itu.

Catatan untuk perbaikan diberikan oleh Ardito bahwa simulasi seperti ini tidak cukup dilakukan satu atau dua kali saja. Tetapi harus dilakukan secara rutin agar seluruh karyawan sigap dalam upaya penyelamatan.

"Saya melihat ada satu-dua orang karyawan yang hanya hanya jalan kaki biasa saat sirene sudah meraung-raung. Seharusnya mereka cepat bereaksi menyelamatkan diri. Tapi secara umum simulasi ini sudah berjalan dengan baik," kata Ardito.

Pada bagian akhir acara ini, beberapa karyawan juga diminta memberi komentar pengalaman mereka dalam proses evakuasi.

"Saat terdengar bunyi sirene dan ada pemberitahuan terjadi gempa kuat, saya berupaya berlindung di bawah meja. Tapi kesulitan karena banyak berkas. Juga banyak kabel, jadi takut tersengat listrik," kata Heri, karyawan baik Inspektorat yang lokasi kerjanya di gedung A berlantai 9.

Sementara itu Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Tiar Prasetya kepada wartawan mengatakan,

simulasi seperti ini dilakukan pihak BMKG tidak hanya untuk pihak lain, tapi juga kepada internal karyawan BMKG.

 "Yang utama langkah mitigasi bencana. Terutama di perkantoran dengan gedung tinggi. Kami membangun kesadaran, agar semua lebih serius dalam mengantisipasi terjadinya gempa bumi," kata Tiar.

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

          Secara serentak

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat