unescoworldheritagesites.com

AS Tuding Iran Lakukan Kesalahan Sangat Besar Tembak Pesawat Tak Berawak - News

Militer AS mengidentifikasi pesawat tanpa awak itu sebagai Angkatan Laut AS RQ-4A Global Hawk

WASHINGTON: Presiden  Donald Trump menuding Iran melakukan  kesalahan yang sangat besar dengan menembak jatuh pesawat pengintai militer Amerika Serikat di Selat Hormuz.

Sumber AS mengatakan kepada Reuters, Angkatan Laut AS telah dikirim ke tempat puing drone di perairan internasional.

Iran mengatakan pesawat itu telah melanggar wilayah udara Iran. Namun  AS bersikeras bahwa pesawat tak berawak itu telah melewati perairan internasional pada saat itu.

Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan Iran akan melaporkan ke Perserikatan Bangsa Bangsa  bahwa AS melanggar batas wilayahnya. "Kami tidak mencari perang tetapi akan dengan gigih mempertahankan langit, tanah, dan perairan kami," katanya di Twitter.

Presiden Rusia Putin telah memperingatkan bahwa perang antara AS dan Iran akan menjadi malapetaka dengan konsekuensi yang tidak terduga.

Di AS, Ketua DPR dari Partai Demokrat Nancy Pelosi mengatakan AS tidak memiliki keinginan untuk berperang dengan Iran, sementara kandidat utama untuk nominasi presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, menyebut strategi Trump terhadap Iran sebagai bencana yang merugikan diri sendiri.

Harga minyak telah melonjak sekitar 5% setelah insiden itu.

Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan angkatan udaranya telah menembak jatuh pesawat mata-mata AS pada dini hari setelah pesawat tak berawak itu melanggar wilayah udara Iran dekat Kuhmobarak di provinsi selatan Hormozgan.

Dalam pidatonya di TV pemerintah Iran, Panglima IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan bahwa penurunan drone adalah "pesan yang jelas" kepada AS bahwa perbatasan Iran adalah "garis merah kami".

Komando Pusat militer AS kemudian mengkonfirmasi bahwa pesawat Pengintai Maritim Area Luas Angkatan Laut AS (BAMS-D) ditembak jatuh oleh sistem rudal darat-ke-udara Iran ketika beroperasi di wilayah udara internasional yang disebut Selat Hormuz di sekitar 23:35 GMT pada hari Rabu (04:05 waktu Iran pada hari Kamis).

"Laporan Iran bahwa pesawat itu di atas Iran adalah palsu," kata juru bicara Angkatan Laut Capt Bill Urban. "Ini adalah serangan tidak beralasan terhadap aset pengawasan AS di wilayah udara internasional."

BAMS-D adalah pesawat tanpa awak RQ-4A Global Hawk High-Altitude, Long, Endurance (HALE) yang dapat melakukan misi pengawasan dan pengintaian di wilayah laut dan pesisir yang luas, menurut militer AS.

Ini adalah insiden langsung pertama dari krisis saat ini yang melibatkan militer AS dan Iran dan merupakan pengingat yang kuat akan bahaya eskalasi di Teluk. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat