unescoworldheritagesites.com

Golkar DKI Cepat Bantu Korban Kebakaran Tambora, Bacaleg Prasta F Ganinduto: Langkah Pencegahan Diperlukan! - News

Fungsionaris Partai Golkar DKI Jakarta Prasta F Ganinduto didampingi Waka Bidang Pengabdian Masyarakat Elfrans Golkari menyampaikan bantuan dan sumbangan dari Ketua DPD I Partai Golkar DKI Ahmed Zaki Iskandar untuk  para korban kebakaran di Krendang Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat (7/9/2023) (AG Sofyan )

: Fungsionaris Partai Golkar DKI Jakarta Prasta F Ganinduto menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang menimpa para korban kebakaran di Krendang Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, pada 7 September lalu.
 
Merespons musibah kebakaran yang membumihanguskan rumah di wilayah RW 002, Krendang Utara, Kecamatan Tambora tersebut, DPD I Partai Golkar DKI Jakarta bergerak cepat dengan menurunkan bala bantuan dan sumbangan dari Ketua DPD I Partai Golkar DKI Ahmed Zaki Iskandar yang diserahkan oleh Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat Elfrans Golkari bersama Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRD DKI Dapil 9 (Kecamatan Kalideres, Cengkareng, dan  Tambora) Prasta F Ganinduto.
 
DPD I Partai Golkar DKI Jakarta menyerahkan bantuan logistik untuk para korban kebakaran di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat tersebut.
 
 
"Partai Golkar DKI telah menyerahkan bantuan 50 dus kebutuhan sehari-hari seperti pakaian, makanan siap saji, air mineral, perlengkapan sekolah untuk anak-anak dan sebagainya," ujar Prasta F. Ganinduto kepada di Jakarta, Kamis (14/9/2023). 
 
Prasta F Ganinduto yang merupakan caleg nomor urut 1 DPRD DKI Dapil IX ini mengungkapkan musibah yang terjadi pada 7 September 2023 itu telah menghanguskan 30 rumah dengan korban terdampak sekitar 33 kepala keluarga atau 256 jiwa.
 
Politisi muda Beringin ini berharap kejadian kebakaran tidak terulang lagi jika semua pihak telah memitigasikan dengan baik.
 
 
Sebagai langkah pencegahan ke depan, dia mendorong Pemprov DKI agar meningkatkan edukasi dan sosialisasi yang masif kepada masyarakat terkait antisipatif kejadian yang mengakibatkan kebakaran.
 
"Terutama kepada warga yang tinggal di kawasan padat penduduk. Sosialisasi dimaksud berupa upaya preventif untuk mencegah kebakaran. Seperti tidak melakukan penumpukan pada stop kontak colokan yang mengakibatkan arus listrik tidak stabil hingga menimbulkan konsleting. Termasuk juga harus rutin mengontrol kabel sambungan listrik di atas plafon yang rentan sobek karena usia maupun gigitan tikus yang juga penyebab arus pendek," jelas Prasta.
 
Kebakaran yang menimpa permukiman rumah semi permanen di daerah Krendang, Tambora, Jakarta Barat itu juga diduga disebabkan oleh korsleting listrik. Diduga korsleting listrik terjadi dari salah satu rumah warga di lantai dua.
 
 
Prasta juga mendapati ketidaktiadaan saluran drainase yang baik di gang-gang kecil di permukiman padat penduduk. Sehingga ketika terjadi musibah kebakaran mobil pemadam kebakaran pun kesulitan untuk mendapatkan pasokan air.
 
"Seperti yang sering kita lihat sungai kecil dan saluran air justru ditutupi dengan kayu hanya dengan alasan untuk menaruh tempat dagangan dan sebagainya. Padahal damkar kadang sangat memerlukan pasokan air dari sungai-sungai kecil tersebut," bebernya.
 
Prasta juga menginginkan kegiatan penyuluhan dan edukasi antisipasi kebakaran kepada warga perlu diintensifkan dan ditingkatkan oleh instansi terkait, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), PLN Disjaya, perangkat kecamatan hingga RT/RW.
 
 
"Kegiatan ini juga dilakukan secara rutin sekaligus membentuk kelompok warga yang bertugas untuk melakukan pencegahan terjadinya kebakaran," tandasnya.
 
Penyediaan Apar Hingga Tingkat RT
 
Selain itu, Prasta mendorong pengadaan alat pemadam api ringan (Apar) minimal 5 unit di setiap RT. 
 
"Insya Allah kalau saya terpilih menjadi Anggota Dewan DKI Jakarta, siap memperjuangkan anggaran dan merealisasikan kebutuhan antisipasi kebakaran dengan menyediakan Apar minimal 5 unit Apar di setiap RT di DKI. Ini penting karena tersedianya Apar hingga ke tingkat RT, setidaknya bisa meredam dampak kebakaran meluas," ucap putra dari politisi senior Golkar Dito Ganinduto ini.
 
 
Selain itu Prasta juga berharap pemerintah memberikan bantuan rumah sementara kepada korban kebakaran.
 
Fungsionaris Partai Golkar DKI Prasta F Ganinduto yang juga Bacaleg nomir urut 1 DPRD DKI Dapil 9 (Kecamatan Kalideres, Cengkareng, dan  Tambora) Prasta F Ganinduto siap memperjuangkan anggaran dan merealisasikan kebutuhan antisipasi kebakaran dengan menyediakan Apar minimal 5 unit Apar di setiap RT
Fungsionaris Partai Golkar DKI Prasta F Ganinduto yang juga Bacaleg nomir urut 1 DPRD DKI Dapil 9 (Kecamatan Kalideres, Cengkareng, dan Tambora) Prasta F Ganinduto siap memperjuangkan anggaran dan merealisasikan kebutuhan antisipasi kebakaran dengan menyediakan Apar minimal 5 unit Apar di setiap RT (AG Sofyan )
"Harapannya diberi hunian sementara, karena hampir semua warga rumahnya di sini saja (di tempat musibah-red), nggak punya rumah lain. Semua yang mereka miliki ikut kebakar dan nggak ada yang tersisa," kata Prasta menirukan cerita kepiluan Mpok Jubaedah, salah satu korban kebakaran Tambora.
 
Mpok Jubaedah berharap, jika pemerintah tak bisa memberi rumah sementara, setidaknya membantu warga dalam menyediakan bahan bangunan untuk bisa membangun kembali rumahnya yang ludes dilalap si jago merah.
 
 
"Kalau boleh juga bahan bangunan, saya dan warga akan sangat bersyukur dan berterima kasih. Kami ini kan orang kecil, butuh bantuan kayak semen, batu bata, gitu-gitu. Kita mau beli material lagi. Lha uang dari mana? Buat makan saja susah. Kita nguli-nguli juga duitnya segitu aja. Buat makan sehari-hari sudah alhamdulillah," ungkapnya.
 
Jubaedah curhat jika dirinya tak punya tempat tinggal lain setelah kebakaran melanda rumahnya Kamis (7/9/2023) lalu. Ia pun tak sempat menyelamatkan harta bendanya yang menyebabkan surat-surat penting hangus tak bersisa.
 
"Sejak tahun 70-an saya lahir di sini, memang asli sini dan satu-satunya rumah di sini, Pak. Turun-temurun dari orangtua saya tinggal di Kampung Krendang ini. Saya sekarang bingung mau ke mana. Saya kan nggak punya kampung selain di sini," tuturnya.
 
 
Saat kebakaran terjadi, Jubaedah hanya sempat membawa baju sekolah anaknya saja.
 
"Saya cuma bawa anak, pakaian anak sekolah doang yang kebawa kemarin. Penting banget itu buat anak saya sekolah. Harta lainnya habis semua nggak ada yang tersisa. Harta benda juga habis semua. Orang pada panik, sudah nggak bisa mikir lagi harta apa yang bisa dibawa karena api cepet banget menyambar apa saja yang nempel," ucapnya.
 
Sampai saat ini, ia mengaku sudah banyak bantuan yang berdatangan untuk para pengungsi. Mulai bahan pokok hingga alat sekolah anak-anak.
 
 
"Makanan alhamdulillah teratur tiga kali. Minum juga nggak kekurangan. Baju dan selimut juga sudah lumayan banyak yang nyumbang. Obat-obatan juga tercukupi. Ada Partai Golkar juga yang ngasih perlengkapan sekolah anak-anak dan menghibur juga di sini," ungkapnya.
 
Jubaedah juga mengungkapkan kalau dirinya dan tetangga menyampaikan terima kasih karena orang-orang Golkar Jakarta mau peduli dan cepat membantu meringankan beban mereka.
 
"Cuma saya menginginkan bapak dan ibu-ibu di Golkar, tidak hanya membantu saat musibah terjadi. Tapi juga ikut membantu mengantisipasi supaya tidak terjadi kebakaran. Seperti kita dikasih Apar. Coba kalau ada Apar, mungkin tidak terjadi kebakaran meluas seperti ini," ungkapnya.
 
 
Mendengar curhatan Jubaedah dan warga RW 002, Krendang Utara, Prasta F Ganinduto meminta Pemprov DKI segera turun untuk menindaklanjuti permintaan korban.
 
"Jangan sampai mereka mengeluarkan biaya sendiri. Harus ada atensi dari pemerintah, bahwa negara wajib hadir membantu rakyatnya yang tertimpa musibah dan kesusahan," tegas Ketua AMPG Jakarta Barat ini. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat