unescoworldheritagesites.com

Harga Pakan Ikan Melambung, Pemprov NTB Dorong Produksi Pakan Mandiri - News

Kadis Kelautan dan Perikanan Prov NTB Muslim, MT (Suara Karya/Hernawardi)

: Harga pakan meroket, namun harga jual ikan merosot. Keluh kesah pembudidaya ikan air tawar di NTB khususnya di Lombok Barat masih terasa menghantui saban hari. Meski diakui badai elnino tanpa akhir juga jadi penyebab yang berpengaruh pada kualitas produksi ikan, namun tak ayal Pengusaha pakan ikan juga ditengarai juga turut mempengaruhi hargai ikan jauh dari kelayakan harga jual rata-rata yang sejatinya menguntungkan pembudidaya ikan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTB Muslim, MT membenarkan dinamika usaha yang tengah dialami kebanyakan saat ini bagi pembudidaya. Menurutnya, fluktuasi harga ikan yang terus berubah dan tingginya harga pakan, baginya bukan hanya menjadi isu local, namun hal serupa juga terjadi secara merata secara nasional.

“Kecuali itu harga ikan yang merosot yang merugikan pembudidaya karena tak sebanding dengan cost produksi yang dikeluarkan juga menjadi keluhan petani ikan. Masih terjadinya pola penjualan ikan secara terbuka tanpa kesepakatan bersama para pembudidaya juga turut mempengaruhi harga ikan yang tak seragam. Secara otomatis konsumen biasanya mencari ikan dengan harga jual yang lebih terjangkau dan murah.” tukas Muslim akhir pekan lalu di Dusun Repok Keri, Desa Saribaya, Lingsar, Lombok Barat.

 

Baca Juga: Harga Pakan Tinggi, Harga Ikan Merosot Pemerintah Harus Intervensi

Muslim mengiyakan usulan para pembudidaya untuk membentuk paguyuban atau asosiasi pembudidaya ikan yang bisa menghubungkan dan berkoordinasi dengan mitra kerja lainnya seperti para perodusen ikan, pengusaha pakan hingga Pemerintah daerah. Terbentuknya asosiasi ini dinilai strategis untuk terbangunnya komitmen bersama bagi semua pihak yang sama-sama saling menguntungkan.

 

Baca Juga: Terpaan Petani Ikan Lombok Barat, Mirisnya Harga Pakan Melambung Harga Ikan Merosot

Menyinggung harga pakan yang masih tinggi, diakuinya para pembudidaya tidak bisa lepas dari produsen pakan dari luar yang lebih berkualitas. “Karena itu kita dorong para pembudidaya untuk bisa membuat pakan mandiri secara organik yang gampang diperoleh secara alami. Termasuk yang kami punya di BBI di Batu Kumbung, Lombok Barat terus kita dorong memproduksi pakan organi,” kata Muslim memotivasi petani ikan.

 

Baca Juga: Sinyal Jokowi Dukung Capres Tertentu Tersirat dalam Pidato Kepemimpinan Nasional di Rakernas LDDI?   “Dalam perspektif ini, seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang makin pesat, para pembudidaya juga didorong untuk membuat pakan sendiri untuk mengatasi mahlnya harga pakan. Selain itu kita berharap dari rekan-rekan dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) menjadikan hal ini menjadi perhatian untuk melakukan riset dan trobosan guna mengatasi pakan ikan ini dari aspek ilmu pengetahuan dan teknologinya dari ujicoba ilmiahnya,” tutup Muslim. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat