unescoworldheritagesites.com

Terpaan Petani Ikan Lombok Barat, Mirisnya Harga Pakan Melambung Harga Ikan Merosot - News

Harga pakan tinggi, harga ikan merosot jadi keluhan petani di Lingsar, LOmbok Barat (Suara Karya/Hernawardi)

-Musim kemarau panjang (badai elnino) tanpa akhir ditambah mahalnya harga pakan ikan belakangan ini turut menjadi kehwatiran para pembudidaya ikan air tawar yang ada di Kecamatan Lingsar dan Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB. 

Sebab itulah harga ikanpun menjadi menurun dalam beberapa bulan terakhir ini. Sebelumnya harga ikan perkilonya bisa mencapai kisaran Rp-27 ribu bahkan pernah Rp 30 ribu lebih sekilonya. Namun saat ini turun merosot hingga Rp23 ribu bahkan ada yang bandrol harga hingga Rp20 Ribu sekilonya. 

Salah seorang pembudidaya ikan air tawar Adit saat dikonfirmasi hal ini membenarkan beragam persoalan yang dihadapi sejumlah kelompok dan anggota pembudidaya ikan air tawar terkait mahalnya harga pakan dan merosotnya harga jual.

 

Baca Juga: Bapak Brandon Telah Berhasil Membudidayakan Ikan Mujair Sebanyak 20 Ekor Dalam 1 Kolam. Jika Bapak Brandon 

Adit yang juga Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Air Tawar, Repok Keri, Desa Saribaya,  Lingsar menilai telah terjadi terjadi persaingan yang kurang sehat diantara para pengusaha pakan dimana yang bersangkutan turut terlibat dalam penjualan ikan. Ini pula menjadi satu juga menjadi penyebab menurunnya harga ikan di Lombok Barat khususnya.

 

Baca Juga: Nino Berhasil Menangkap Ikan Lele Sebanyak 6 Ekor, Sementara Bimo Hanya 4 Ekor Saja 

“Kami tidak paham para pemasok pakan ini juga ikut membuat kolam tersendiri dan menjualnya sendiri dengan harga yang lebih murah. Sementara harga pakan Harga pakan saat ini dinilai pembudidaya masih tinggi berkisar Rp300-400 ribu per karung. Karena itu harga pakan tak sesuai dengan harga penjualan ikan dengan selisih harga pakan dengan harga jual ikan cukup jauh,” ujarnya akhir pekan lalu.

 

Baca Juga: Rani Membeli Ikan Tongkol Sebanyak 1 Kg Dengan Harga Rp20.000 Jika Dia Ingin Menambahkan Belanjaannya 

Kecuali itu para pemasok pakan ikan juga disinyalir pembudidaya juga membuat kolam percontohan ikan yang bekerjasama dengan pembudidaya selain menawarkan pakan juga terjadi negosiasi harga jual ikan yang rendah dan merusak harga ikan secara umum yang imbasnya merugikan petani pembudidaya. 

Bagi Adit bersama pembudidaya lainnya melihat kompleksitas yang terjadi saat ini banyak pembudidaya yang menangis, dimana harga ikan turun, pakan makin merangkak naik. Dari harga jual ikan per kilo semula Rp27 ribu turun drastis menjadi Rp20 ribu.

 “Ini yang perlu dicarikan jalan keluarnya. Harapannya perlu ada satu komitmen terkait harga pakan dan harga jual ikan ini agar tidak merugikan petani pembudidaya. Kita ingin para petani pembudidaya bisa tetap eksis dengan profesinya yang selalu menguntungkan para petani ikan,” demikian Kepala UPT Balai Benih Ikan Sentral (BBIS) Aikmel Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Mashudi dari Batu Kumbung, Lombok Barat Selasa (7/11/2023).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat