unescoworldheritagesites.com

Menpora Dito Inginkan Kolaborasi dengan Baznas Jadi Solusi Cerdas Bantu Kesulitan Pembiayaan Kuliah Mahasiswa Kurang Mampu - News

Menpora Dito Ariotedjo didampingi didampingi Sesmenpora Gunawan Suswantoro dan Deputi 1  Kemenpora Asrorun Ni’am Sholeh bersama Ketua Baznas Prof Noor Ahmad menginginkan kolaborasii Kemenpora dan Baznas menjadi solusi cerdas untuk membantu kesulitan pembiayaan kuliah mahasiswa kurang mampu (mustahik (AG Sofyan)

: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menginginkan kolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menjadi solusi cerdas untuk membantu kesulitan pembiayaan kuliah mahasiswa kurang mampu atau mereka yang tergolong mustahik. 
 
Ajakan Menpora Dito tersebut salah satunya juga terkait kesulitan mahasiswa melaksanakan kewajiban pembiayaan perkuliahannya yakni Uang Kuliah Tunggal (UKT). 
 
Untuk itu menteri termuda kabinet Jokowi ini menyambut baik kolaborasi dan sinergi yang dilakukan dalam rangka Sosialisasi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Kemenpora yang diselenggarakan di Auditorium Wisma Menpora, Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta. 
 
 
"Kami di Kemenpora sangat menyambut baik sinergi dan kolaborasi antar kementerian dan lembaga, termasuk pelaksanaan sosialisasi dan rencana optimalisasi zakat di Kemenpora ini dengan menjalin kerjasama dengan Baznas," ujar Menpora Dito didampingi Sesmenpora Gunawan Suswantoro dan Deputi 1 Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni’am Sholeh. 
 
Menpora Dito menyebut optimalisasi zakat di Kemenpora adalah upaya para ASN dan non ASN menunaikan perintah ajaran agama Islam sekaligus sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa membangun kepekaan sosial dan solidaritas sesama anak bangsa adalah bagian dari jihad kepada masyarakat. 
 
"Kegiatan ini tentu sangat positif dan harus kita dukung secara optimal sebagai kewajiban muslim menunaikan syariah Islam dan melaksanakan arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk mengoptimalkan potensi zakat di lintas kementerian dan lembaga. Di Kemenpora untuk eselon I dan II sudah wajib berzakat dan semua kita dorong untuk setuju terkait zakat ini," tegasnya.
 
 
"Diharapkan optimalisasi zakat karyawan Kemenpora ini dapat meningkatkan jalinan kebersamaan dan kepedulian sesama umat Islam dalam rangka tolong menolong dalam kebaikan," imbuh Dito. 
 
Menpora Dito meminta peruntukkan dan pendistribusian zakat harus untuk kepentingan mustahik yang tepat sasaran dengan aktivitas yang langsung dapat dimanfaatkan oleh mereka yang termasuk dalam asnaf zakat di Kemenpora. 
 
"Semoga mekanisme penyaluran UPZ ini pun sampai pada isu yang saat ini berkembang. Seperti yang kita dengar dan lihat saat ini ramai dibahas mengenai kebijakan beberapa kampus bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam pembiayaan kuliah," ungkap Menpora. 
 
 
"Usia mahasiswa mayoritas berusia 16-30 tahun, hal ini ada di ranah usia pemuda. Jadi, harus menjadi perhatian bersama bagi kita semua. Semoga dengan kolaborasi untuk UPZ Baznas Kemenpora ini bisa menjadi salah satu solusi masalah seperti itu. Semoga kehadiran kita dalam berzakat ini menjadi amal baik bagi kita semua," pungkasnya.
 
Literasi dan Sosialisasi Zakat
 
Sementara Ketua Baznas RI Prof. Noor Ahmad mengatakan, Indonesia yang berdasarkan Pancasila telah memberikan kewenangan kepemimpinan Baznas untuk melakukan pengelolaan zakat secara nasional.
 
"Kami diberikan kewenangan oleh UU dan atas petunjuk serta arahan Bapak Presiden untuk melakukan pengelolaan zakat secara profesional. Jadi, jika kami tidak melakukan literasi dan sosialisasi ini maka kami berdosa. Artinya, zakat itu untuk membersihkan kita semua bukan semata-mata untuk membersihkan harta tetapi membersihkan semuanya," tandas tokoh NU yang juga pernah menjadi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat