unescoworldheritagesites.com

Massa Warga Serang Para Penggiat Konservasi TWNC di Tanggamus Lampung - News

Salah satu korban penyerangan di Lampung di evakuasi. (Istimewa )

: Telah terjadi aksi penyerangan oleh sekelompok oknum warga yang menimpa para pemuda, khususnya penggiat konservasi Tambling Wildlife Nature Concervation (TWNC-Lampung). Penyerangan ini terjadi di Desa Martanda, Pematang Sawah, Kab Tanggamus - Lampung di malam jelang pencoblosan, Selasa malam (13/02/24)

Kronologis penyerangan ini berawal dari adanya kelompok penyerang yang mengendarai sepeda motor dengan suara menderu cepat di wilayah pemukiman warga Limus, Tanggamus Salah satu yang menjadi korban berinisal J, menanyakan perihal maksud dan tujuan kelompok tersebut mengendarai sepeda motor dengan suara kencang di malam hari “Apakah dari kami ada salah? Ko geber-geber motor di sini,” Tanya J.

Baca Juga: Bersama Penyuluh dan Petani di Lampung, Mentan Amran Bertekad Wujudkan Swasembada Pangan

Namun, bukannya dijawab dengan baik tepatnya antara petugas TWNC dan kelompok warga penyerang. Untuk menghindari pertikaian berlanjut, petugas TWNC memilih menghindar ke rumah salah satu warga lain bernama S. Lagi-lagi peristiwa ini dikejar oleh kelompok warga penyerang tersebut. Mereka membombardir rumah S dengan aksi pelemparan batu melalui jendela dan atap rumahnya.

Situasi semakin tak terkendali, karena kelompok penyerang masuk ke rumah tersebut dan mengobrak dapur serta mengancam dengan pisau. Mereka melakukan penyerangan secara membabi buta terhadap para korban, seperti melempar botol bekas minuman keras, memukul dengan badik hingga menginjak-injak para korban. Penyiksaan tersebut menyebabkan korban pertama berinisial J mendapat luka serius di bagian lengan tangan kiri (2cm) karena terkena pisau (badik) dan luka goresan di dada kiri (4cm).

Baca Juga: Ketenagakerjaan, Kemnaker Gelar Peringatan Hari Migran Internasional 2023 di Lampung Timur

Korban kedua berinisial O mengalami luka yang serius dibagian mata, akibat tersiram cairan asam berbau pesing, menggunakan botol Wipol kebagian mata kirinya. Atas siraman ini, penglihatan korban menjadi samar-samar dan kondisi tubuhnya membusuk.

Dan korban ketiga, berinisial M yang mendapat aksi pukulan bertubi-tubi, mulai dari pelipis, mata hidung dan dada korban. Hingga mengalami sesak dan susah bernafas.

Petugas TWNC yang lain berusaha melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib namun malah mendapat intimidasi dan meminta para petugas dan karyawan TWNC untuk tidak keluar rumah. Pasalnya esok hari (baca:hari ini) pemuda setempat akan melakukan pencoblosan pemilu. Oknum aparat ini meminta para petugas TWNC dan korban agar tidak menggunakan hak pilihnya.

Maka jelas kelompok warga penyerang ini selain melakukan tindakan melawan hukum seperti penyerangan (penganiayaan dengan kekerasan) mereka juga menghambat petugas TWNC dan korban untuk menggunakan hak pilih (pemilu). Padahal para petugas TWNC dan korban sudah terkonfirmasi melalui DPT (KPU-D) untuk dapat mengikuti pemilu di wilayah Lampung.

Informasi terkini, para korban sedang dibunyikan untuk mendapatkan penanganan intensif oleh tim medis mengingat luka-luka yang di derita sangat parah.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat