: Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI telah memperkuat perannya dalam penanggulangan bencana melalui program Baznas Tanggap Bencana. Program ini, yang diinisiasi sejak tahun 2016, bertujuan untuk memberikan bantuan yang lebih terstruktur dan berkelanjutan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
Menurut Pusdalops Baznas RI, Anda, awal mula pembentukan unit khusus ini adalah karena adanya kebutuhan yang mendesak dalam penggunaan dana zakat untuk penanggulangan bencana.
"Pada tahun 2016, muncul pertanyaan besar, apakah zakat boleh digunakan untuk bencana? Ternyata, berdasarkan aturan yang ada, hal ini diperbolehkan," ujarnya saat memberikan sambutan sekaligus pemaparan pada kegiatan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kota Bekasi dalam rangka Peningkatan Kapasitas Para Relawan Penanggulan Bencana, di Villa Hutan Pinus, Bogor, Jumat (14/6/2024).
Baca Juga: PBB Serahkan Undangan HUT kepada Tokoh Masyarakat Hingga Pimpinan Partai di Bekasi
Unit Baznas Tanggap Bencana dibentuk dengan misi untuk keluar dari zona nyaman dan aktif terlibat dalam aksi nyata di lapangan.
"Dulu, mungkin hanya sekadar bantuan seremonial, tapi sekarang kita harus berada di tengah-tengah masyarakat," tambahnya. Program ini juga didorong oleh Ketua Baznas saat itu, Bambang Sudibyo, yang menegaskan pentingnya peran Baznas dalam merespons bencana secara proaktif.
Perjalanan awal Baznas Tanggap Bencana tidaklah mudah. Banyak pihak yang meragukan pentingnya keberadaan unit ini.
Baca Juga: Dailami Harapkan Gangguan Layanan Suplai Air Bersih Jangan Kerap Berulang
"Di internal, ada yang bertanya-tanya, apakah penting membentuk unit khusus untuk bencana? Tapi kami mendapat dukungan untuk terus bekerja dengan baik dan menunjukkan hasil yang nyata," jelasnya.
Kini, Baznas Tanggap Bencana telah menjadi bagian struktural yang penting di Baznas Indonesia. Mereka tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga terlibat dalam pengelolaan dan penanganan bencana secara menyeluruh. "
Kita tidak hanya datang, memberi uang, lalu pulang. Kita berusaha untuk mengelola dan memahami bencana itu sendiri," tambahnya.
Pentingnya keberadaan unit ini semakin terlihat saat masa pandemi Covid-19, di mana seluruh komunitas masyarakat turut berperan aktif.
"Pandemi menunjukkan bahwa seluruh elemen masyarakat bisa berkolaborasi. Kami juga terus mendapat dorongan untuk keluar dari zona nyaman dan aktif di lapangan," tutupnya.***