unescoworldheritagesites.com

Filosifi Lebaran Topat Lombok, Ini Pandangan Mamiq Jagat - News

Ketupat Agung, rangkaian prosesi Lebaran Topat di Lombok Barat (Suara Karya/Hernawardi)

: Ketua Koordinator Ritual Tradisi Majelis Adat Sasak Lalu Abdurrahim alias Mamiq Jagat menilai, Lebaran Topat di Lombok adalah salah satu peristiwa budaya yang juga di istilahkan dengan sebutan Adat Game dan Adat Luir Game dalam bahasa Sasak lama. Ada juga yang berpendapat bahwa Lebaran Topat ini disebut Lebaran Adat, menguatkan tradisi masyarakat Sasak yang dijadikan sebagai perekat dalam berkeyakinan spritualitas di Gumi Sasak.

Ditambahkan, Lebaran Topat di Lombok kerap kali disebut juga sebagai lebaran adat. Sayangnya sering dilupakan istilah itu oleh para tokoh termasuk pihak pemerintah. Padahal Lebaran Topat sesungguhnya merupakan manifestasi untuk menunjukkan rasa gembira, rasa syukur atas selesainya Puasa Sunnah Syawal selama seminggu. Puasa syawal ini begitu disakrakan oleh orang-orangtua di Lombok terutama penganut Tariqat Naksabandiyah.

Ia yang juga dikenal sebagai budayawan Lombok ini menambahkan, seiring dengan perkembangan Agama Islam di Gumi Sasak dulu di beberapa wilayah paer Lombok juga sudah sangat mengutamakan pelaksanaan Puasa Sunnah Syawal. Ekspresi rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tuntasnya pelaksanaan puasa syawal warga Lombok menunjukkannya dengan mengadakan Lebaran Topat yang pada intinya ditunjukkan dengan silaturrahmi antar keluarga sahabat.

 

Baca Juga: Dr H Zaini Arony, MPd: Lebaran Topat di Lombok Akulturasi Tradisi Religi Dan Budaya

“Tak lupa juga mereka menziarahi makam keluarga yang telah mendahului meraka. Jasa para wali penyebar agama Islam di Lombok tak luput dari laku ziarah makam yang diyakini makam keramat.  Seperti makam para Waliyullah penyebar islam di Gumi Sasak .sehingga pada momen Lebaran Topat kita akan melihat keramaian itu ditempat tempat tertentu seperti makam para Wali atau makam-makam para penyebar Agama islam di Lombok. Diantaranya, Makam Syech Gaus Abduurrazak, Syech Ali Alkab, Gaus Abdurrahman. Makam Datuk Lopan, Makam Walinyatok termasuk Makam Tuan Guru Ahmat Teretetet,” demikian Miq Wira Jagat, Sabtu (29/4/2023).

Menurut Mamiq Jagat, konsep puasa sunnah syawal bagi pemahaman secara umum sebenarya diibaratkan kembali ke fitri (suci) ibarat bayi yang baru lahir. Momentum Lebaran Topat menjadi momentum muhasabah bagaimana menjaga kejernihan berpikir, berperasaan, empati dan laku terpuji lainnya.

 

Baca Juga: Gelar Sarana Prasarana Operasi Ketupat, Kapolda DIY Ingatkan Semua Pihak Amankan Perairan 

“Jadi Lebaran Topat sesungguhnya bagaimana mengajak orang bermuhasabah mengevaluasi diri. Dan dari tinjuan budaya Lebaran Topat diharapkan menjadi pembelajaran dimensi harmoni social dan reliugitas dan tradisonal. Melekatkankan warisan budaya leluhur yang menjadi khasanah kearifan local kepada generasi saat ini menjadi tanggungjawab, tantangan dan tugas bersama kita ditengah arus modernisasi dan gempuran teknologi informasi yang setidaknya banyak berpengaruh kepada mental generasi,” tandas Mamiq. **

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat