unescoworldheritagesites.com

Kolaborasi Church World Service- HI Upayakan Anak Refugee Nyaman Sekolah di Indonesia - News

 Anak-anak refugee asal Etiopia membawakan puisi berbahasa Indonesia pada Peringatan Hari Pengungsi Sedunia 2023 yang diselenggarakan oleh UNHCR di Mal Taman Anggrek, Jakarta pada 20 Juni 2023.

 

 



:   Church World Service dan Human Initiative berkolaborasi untuk mengupayakan kondisi sekolah yang nyaman serta aman bagi anak-anak refugee di Indonesia.

Untuk itu, dua organisasi kemanusiaan global ini memberikan informasi dan pemahaman langsung pada sasaran yang tepat yaitu pihak sekolah.

Mengusung tema ‘Info Session for Local Schools Accepting Refugee Students’, sebanyak 62 sekolah di Jabodetabek mengirimkan satu orang perwakilan sebagai peserta dalam webinar yang berlangsung, Kamis (  27/6/2023).

Baca Juga: 210 Ribu Keluarga di Indonesia Nikmati Manfaat Program Sebar Kurban Human Initiative

Berbagai peristiwa konflik yang melanda beberapa negara di dunia seketika berdampak bagi warga negaranya.

Hak-hak sebagai warga negara perlahan menghilang, seperti akses kesehatan yang terbatas, pendidikan yang terpaksa berhenti, dan tidak ada perlindungan sebagai warga sipil.

Tentunya hal ini berdampak pada kesehatan mental dan memutuskan untuk meninggalkan negaranya.

Baca Juga: AWS Indonesia dan HI Kolaborasi Wujudkan Harapan Para Penyintas Gempa Cianjur

Fenomena ini secara tidak langsung berdampak pada Indonesia. Meskipun hingga kini Indonesia belum meratifikasi Konvensi 1951 mengenai Pengungsi Luar Negeri, akan tetapi Indonesia tetap menerima pengungsi internasional atas dasar solidaritas kemanusiaan.

Menurut United Nations High Commisioner For Refugees (UNHCR), saat ini terdapat sekitar 12.710 pengungsi internasional yang terdaftar di UNHCR Indonesia.

Pengungsi internasional tersebut berasal dari Afganistan, Somalia, Myanmar, Liberia, Etiopia, Yaman, dan lain sebagainya.

Baca Juga: 2023, HI Genjot Kerja Kemanusiaan yang Fokus Menggerakkan Kebaikan untuk Memartabatkan Manusia


Memberikan harapan bagi anak-anak pengungsi suaka dan perlindungan yang Pemerintah Indonesia bersama organisasi dunia berikan, sayangnya masih memiliki titik lemah dalam pelaksaannya.

Seperti yang telah Human Initiative temukan dalam implementasi program Education Socio-Aconomic Assistances (ESEA).

Program yang hadir pada beberapa titik di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Bogor, Depok, dan Tangerang (Jabodeta) menghadapi beberapa tantangan antara lain perindungan, kurangnya motivasi, dan terbatasnya pemahaman bahasa.

Baca Juga: Hari Kopi Internasional, HI Bantu Sejahterakan Petani Desa Sirnajaya Bogor


Adanya fakta-fakta ini, mendorong Church World Service dan Human Initiative untuk melaksanakan ‘Info Session for Local Schools Accepting Refugee Students’ bagi pihak-pihak sekolah yang bekerjasama dalam program ini.

Tujuan kegiatan ini untuk memberikan informasi bagi para guru, dan bersama-sama membahas berbagai isu relevan mengenai pendidikan anak-anak pengungsi di Jabodeta.

Selain itu, adapula rekomendasi bagi Program Bantuan Pendidikan dan Sosial Ekonomi bagi Pengungsi yang berlanjut pada pembahasan kolaborasi di masa mendatang.

“Harapannya, kegiatan edukasi bagi pihak sekolah ini dapat memberikan informasi dan pemahaman kepada guru. Sehingga tercipta suasana bersekolah yang menyenangkan dan menjadi harapan baru bagi anak-anak pengungsi di Indonesia,” ujar  UNHCR Indonesia Human Initiative Yudha Permana. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat