unescoworldheritagesites.com

Tingkatkan Perekonomian, Pemuda di Dukuh Gumuk Boyolali Berhasil Kembangkan Agroforestri - News

Kopi Gumuk yang dikembangkan pemuda Dukuh Gumuk Boyolali (Istimewa)


: Pemuda di Dukuh Gumuk, Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Boyolali, Jawa Tengah, berhasil mengembangkan  agroforestri di wilayahnya. Keberhasilan pengembangan agroforestri itu setelah mendapat pendampingan dari Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Karanganyar dan pabrik AQUA Klaten

Daerah tersebut merupakan lokasi recharge area daerah penangkapan air awal pabrik AQUA Klaten. 

"Sejumlah kegiatan yang kami lakukan diantaranya konservasi anggrek Merapi, budidaya kopi dan tanaman asli merapi seperti pohon Dadap Duri, salah satu favorit makanan untuk satwa lutung Jawa atau lutung Merapi yang banyak menampung air,” jelas Ketua Kelompok Karya Muda Komunitas Petani Konservasi Dukuh Gumuk, Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Boyolali, Joko Susanto, Selasa (15/8/2023).

Baca Juga: Hasil Survei LSI Popularitas Ungguli Kandidat Cawapres Lain, Gibran Sebut Surveinya Salah

Joko mengatakan awalnya dirinya   menginisiasi berdirinya Kelompok Karya Muda Dukuh Gumuk, Desa Mriyan, yang terdiri dari 11 pemuda desa pada tahun 2016.  Untuk  melakukan konservasi anggrek spesies  khususnya di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi yang hampir punah.

"Dengan pendampingan dari LPTP dan AQUA Klaten, saat ini sudah ada puluhan pohon anggrek Merapi yang dikembangkan," jelasnya lagi.

Anggrek yang dikembangkan terdiri dari 23 varian, salah satunya Vanda Tricolor. Varian tersebut hanya sebagian kecil dari varian anggrek Merapi yang berjumlah sekitar 130 jenis. 

Baca Juga: Lebih Hemat Pakai Kendaraan Listrik, Masyarakat Nikmati Beragam Kemudahan

Saat ini dirinya bersama pemuda setempat tengah merawat puluhan pohon anggrek di dalam sebuah green house berukuran 4 meter x 6 meter. Mereka merawat anggrek di tempat tersebut selama 1,5 hingga 2 tahun sebelum dilepasliarkan ke area Gunung Merapi. 

"Tak hanya dirawat di green house, di lokasi konservasi tersebut juga ada laboratorium kultur jaringan untuk memperbanyak anggrek," katanya.

Tak hanya tanaman anggrek, tahun 2017 LPTP dan AQUA juga memberikan pendampingan untuk budidaya tanaman kopi di lereng-lereng Merapi di luar  kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. 

Baca Juga: Spesifikasi Dan Harga Nokia N70 5G Dengan Kapasitas Baterai 7200mAh Cocok Buat Kalian Yang Mencari Batre Awet

Selain untuk konservasi air dan mencegah longsornya tanah, menurutnya, dari tanaman kopi ini bijinya bisa diolah sendiri dengan memberdayakan pemuda-pemuda yang tinggal di Desa Mriyan. 

“Kami sudah mendirikan Kedai Kopi Gumuk. Di kedai ini, kopinya dibuat dengan sentuhan soft fruity dan asam namun tidak menyengat serta tersaji dengan kacang dan pisang kepok rebus," jelasnya lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat