JAKARTA: Ribuan bahkan jutaan wirausaha
baru (starup) yang dijalankan anak-anak muda di Indonesia gagal alias bangkrut sebelum lima tahun usia usahanya dimulai.
Kondisi itu semakin parah saat ekonomi global, khususnya di Tanah Air dihantam pandemi Covid-19.
Sejumlah faktor kegagalan anak-anak muda itu karena kesiapan mental mereka tidak kuat. Kemudian kurangnya memahami potensi diri, kurangnya penguasaan selera konsumen, produk yang dijual tidak spesifik, alias tak punya kelebihan dari kompetiternya dan lain-lain.
Sebaiknya, para usahawan muda membaca buku "Pelaku Bukan Mimpi" (empat fase perjalanan pelaku usaha) yang ditulis oleh pengusaha muda Eva Noor yang diluncurkan di Kopi Bangsa Museum Sejarah Satria Mandala, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (2/2/2022).
Sang penulis buku, Eva Noor tampak sumringah dan bersemangat saat menyampaikan penjelasan prolog bukunya.
Buku setebal 156 halaman, "Pelaku Bukan Mimpi" merupakan sebuah alur cerita yang membawa pembaca mengetahui setiap fase perjalanan seorang wirausaha.
Lewat buku ini, Eva Noor yang dikenal luas sebagai pengusaha bidang teknologi, khususnya Noosc (Manage Scurity Services Provider ingin berbagi tentang pentingnya mindset yang tepat dalam memandang bisnis, agar tidak memulai dengan motivasi yang salah, dengan dasar alasan kuat yang menjadi fondasi dalam berbisnis.
Serta memahami tentang kenapa sebuah usaha disebut bisnis, dan berbagai hal menyangkut seluk beluk bisnis lain yang penting untuk disimak.
Eva Noor telah memulai perjalanan meniti karier selama enam belas tahun menapaki dunia usaha yang telah ia bangun, memantik dirinya untuk berbagi tips dan kisah kepada generasi muda bangsa yang ingin mendiri usaha agar dapat mematovasi dan menjadi bekal pembelajaran mereka.
"Setelah bertahun tahun menjalankan beberapa bisnis yang bisa dikatakan sukses, saya dapat melihat ke belakang dengan kepuasan atas pembelajaran yang telah saya peroleh.Meskipun saat ini saya belum mencapai semua tujuan saya, setidaknya saya bisa berbagi perjalanan saya selama berusaha," kata Eva.
Alasan kuat Eva menulis buku Pelaku Bukan Mimpi, adalah dari riset kecil yang dilakukan pada beberapa mahasiswa tempat di mana Eva diundang sebagai pembicara beberapa tahun belakangan.
Juga melihat banyaknya anak -anak muda sekarang memilih menjadi seorang wirausaha ketimbang bekerja sebagai profesional.
Eva melihat tren untuk berbisnis dikalangan anak-anak muda. Banyak yang menganggap bahwa menjadi pelaku wirausaha menjadi jawaban hidup mereka.
Yakin mau menjadi wirausaha apa sih yang menjadi kalian tertarik? Itu yang menggelitik rasa penasaran seorang Eva Noor.
Ia menambahkan, sebanyak 3000 eksemplar telah diedarkan. Masyarakat pembeli bisa mendapatkan buku ini di tokopedia dengan harga Rp88 000.
"Penjualan buku Pelaku Bukan Pemimpi" akan dikelola oleh PT Pijar hasilnya akan disumbangkan ke sekolah-sekolah di daerah terpencil yang sangat membutuhkan. "Penjualan buku pertama ini saya harapkan menjadi ladang amal untuk masyarakat luas," ucapnya.
Sementara itu, Head of Ignite Yogiswara menambahkan, buku ini diharapkan menjadi panduan bagi anak-anak muda dalam meniti karier sebagai bisnisman.
"Awal didirikan Xynexis merupakan entitas perusahaan kecil konsultan keamanan siber dengan hanya satu klien hingga sekarang Xynexis punya 3 grup perusahaan dan menjadi perusahaan konsultan keamanan siber terbesar dan terdepan di Indonesia," ujar Yogiswara. ***