unescoworldheritagesites.com

Sembilan Orang Meninggal Karena Covid-19, Wakil Wali Kota Sebut Semua Komorbid - News

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa sebut kasus meninggal Covid-19 di Solo, rata-rara komorbid (Endang Kusumastuti)

 

SOLO: Kasus aktif Covid-19 di Kota Solo saat ini menembus angka 2.013, dan sejak Januari lalu sembilan pasien meninggal dunia. Rata-rata pasien yang meninggal dunia tersebut memiliki komorbid atau penyakit bawaan.

"Sembilan itu kan dari Januari, tapi tiap satu atau dua minggu ada satu pasien yang meninggal dan rata-rata komorbid," jelas Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa seusai memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-277 Kota Solo, di Balai Kota Solo, Kamis (17/2/2022).

Ada yang sudah vaksin dan belum vaksin tetapi mereka memiliki komorbid.

"Kalau gak ada komorbid ya kecil sekali kemungkinannya," katanya.

Baca Juga: Cucu Presiden Jokowi, La Lembah Manah Sakit, Gibran Absen Di HUT Kota Solo

Teguh juga mengatakan meskipun kasus Covid-19 di Kota Solo meningkat tetapi angka kesembuhannya juga tinggi. Rata-rata tingkat kesembuhannya lebih dari 100 orang.

"Mungkin besok sudah 200-an. Angka kesembuhannya lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang meninggal, tidak seperti bulan Juli tahun lalu. Dimana saat puncaknya, angka kematian bisa mencapai 21 orang dalam satu hari," jelasnya lagi.

Pihaknya juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan (prokes) karena Covid-19 belum usai. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik, Ganjar Pranowo Minta Semua Pihak Jaga Kesehatan Dan Tak Lengah Prokes

"Masker harus sesuai dipakai, selain itu juga vaksinasi booster. Kalau vaksinasi booster sudah selesai, risikonya akan lebih kecil sebenarnya," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan pihaknya sudah menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 sebanyak 98 tempat tidur. 

Sehingga total kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Kota Solo mencapai   bed. Saat ini tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) mencapai 60 persen. 

"Prokes harus tetap menjadi perhatian. Aktivitas ekonomi harus jalan, tapi protokol kesehatan jangan dilupakan.Itu sangat penting dan jadi kunci utama," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat