: Keterlaluan aksi premanisme di kota Sorong, Papua Barat. Klimaksnya, para preman saling serang akibatnya 17 orang pengunjung dan karyawan Tempat Hiburan Malam (THM) Double O, tewas terbakar hidup-hidup Selasa (25/1/2022) lalu. Juga satu dari perusuh tewas akibat tersabet parang perusuh lawan.
Sehingga total manusia yang tewas pada kerusuhan tersebut 18 orang.
Akibat peristiwa itu, Kapolres Sorong, Ary Nyoto Setiawan dimutasi menjadi Wadansat Brimob Polda Papua Barat.
Baca Juga: Polsek Salawati Sorong Gelar Pengamanan Dan Monitoring Gerai Vaksin
Ary Nyoto diganti oleh AKBP Johannes Kindangen sebelumnya bertugas di Polres Jakarta Pusat.
AKBP Johannes Kindangen menyatakan siap berantas premanisme yang terus beraksi di kota Sorong.
Untuk tugas itu ia siap menindak tegas aksi-aksi kejahatan tersebut.
Baca Juga: Tekan Kriminalitas, Piket Patroli Motor Polres Sorong Giatkan Patroli Rutin
"Yang akan menjadi target saya, adalah memberantas premanisme di Kota Sorong. Karena aksi para preman di kota ini sungguh kejam," katanya.
Dijelaskan Johannes, berdasarkan fakta bahwa Kota Sorong merupakan kawasan yang ramai untuk ukuran Papua.
Apalagi Kota Sorong dan sekitarnya adalah pintu masuk dari kawan Timur Indonesia ke Provinsi Papua dan Papua Barat.
Baca Juga: Perbaikan Jalan Rusak Di Area Petrogas Sorong Ditemukan Solusinya
Ini artinya tingkat kejahatan di kota Sorong cukup tinggi.
Karena itu, Kapolres Johannes Kindangen, mengatakan akan menindak tegas premanisme di kota Sorong.
Termasuk menindak tegas aksi kejahatan lainnya di daerah ini.
Baca Juga: Warga Papua Perlu Tahu Tabungan BRI Simpedes Serba Bisa
Johanes Kindangen, kembali menyebut Kota Sorong bulan lalu menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Dampak terjadi bentrokan sangat mematikan dua kelompok suku tersebut.
Terkait perkembangan kasus tersebut, Johanes Kindangen mengaku, penyelidikan masih berlanjut. Termasuk penyelenggara dan pemilik THM Double O sudah dimintai keterangan.
Dikatakan Johannes, kini 17 jenazah terbakar
telah teridentifikasi. Dan telah diserahkan kepada keluarga.
Baca Juga: Perbaikan Jalan Rusak Di Area Petrogas Sorong Ditemukan Solusinya
Terkait kasus tersebut, kini ditangani Reskrim Polda Papua Barat,” kata Johannes.
mantan Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat.
Masyarakat Sorong pada prinsipnya mendukung Kapolres Johannes untuk memberantas preman-preman yang terus bikin ulah di kota Sorong.
Baca Juga: Pangkoarmada III Serahkan Bantuan Bama langsung Kepada Korban Gelombang Pasang Di Klademak Pantai
"Jangan ragu tindak premanisne di kota Sorong. Karena preman-preman ini bikin kota Sorong mencekam," kata mama Tabita Orang Asli Papua (OAP). ***
Sumber: Wawancara