unescoworldheritagesites.com

Tidak Terlihat Saat Kunker Presiden Jokowi Di Solo, Ini Penjelasan Wawali Solo - News

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa menjelaskan alasan tidak menyambut Presiden Jokowi saat kunker di Solo (Endang Kusumastuti)

 

: Saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Solo Techno Park (STP), hari Jumat (11/3/2022) lalu, tidak terlihat Wakil Wali (Wawali)  Kota Solo, Teguh Prakosa menyambut. Padahal, Teguh Prakosa mendapatkan disposisi dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang masih menjalani isolasi mandiri (isoman).

Ternyata, hal itu terjadi karena menurut Teguh, ada hal yang tidak terkomunikasikan dengan baik. Sebenarnya saat itu, dirinya sudah berada di gedung Ki Hadjar Dewantara UNS.

"Saya ditugaskan pak wali kota untuk menerima presiden. Waktu di UNS ada yang mengatakan kalau saya sudah di ruang sidang senat tidak bisa keluar. Kan saya harus mengejar waktu untuk menerima di STP," jelas Teguh Prakosa kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (14/3/2022).

Baca Juga: Gibran Belum Muncul Di Balai Kota Solo, Ternyata Ini Penyebabnya

Kemudian dirinya memilih untuk keluar ruangan dan menunggu Presiden Jokowi di depan untuk menyambut. Tetapi saat akan menyambut kedatangan presiden,  petugas mengatakan tidak perlu menyambut karena sudah ada Gubernur Jawa Tengah dan memintanya untuk langsung ke STP.

"Karena memang dari protokol dan Pak Rektor mengatakan Pak Wakil, njenengan (anda) wakili menerima presiden di STP dan direktur STP. Saya pun langsung pindah ke sana," jelasnya lagi.

Tetapi, hal tidak mengenakkan kembali terjadi. Saat 10 menit menjelang kehadiran Presiden Jokowi di STP,  ada petugas yang mengatakan bahwa dirinya tidak bisa mendekat karena belum tes PCR.

Baca Juga: Caesar YKS Dikabarkan Telah Bercerai Dengan Almaratu

"Petugas mengatakan ke saya, pak wakil mohon izin tidak bisa mendekat karena harus PCR. Saya tidak pernah dikasih tahu, saya sudah Antigen  di RS dr Oen. Saya gak ada surat harus PCR lho, saya ini atas nama wali kota, saya ini yang punya tempat ini," katanya.

Karena tidak diperbolehkan mendekat, Teguh langsung meninggalkan STP.  Saat menuju ke tempat parkir, Teguh mengaku ada petugas yang mendekatinya dan mengatakan akan mengusahakan untuk bisa masuk ke dalam ruangan.

"Usaha tidak bisa menjanjikan. Saya bukannya mau dihargai enggak. Tapi saya ini jabatannya adalah mewakili walikota, yang ditugaskan walikota. Saya harus melaporkan hasil tugas saya. Saya punya etika punya sopan santun. Aku ngerti yen aku loro ra mungkin aku teko (saya tahu, kalau saya sakit tidak mungkin datang)," katanya lagi.

Dirinya menyayangkan kejadian tersebut. Pihaknya juga akan melaporkan kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka setelah kembali beraktivitas. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat