: Abdullah H, wrga Ambon menilai persoalan Perguruan tinggi khusus jangan sampai melebar jauh karena bisa merusak citera perguruan tingga kebanggaan umat. Apalagi terkait masalah pelecehan.
Karena itu utusan Kementerian Agama sebaiknya langsung ke Ambon Maluku untuk menyelesaikan masalah IAIN dan LPM Lintas IAIN setempat. Kemenetrian jangan tinggal diam dan hanya menyaksikan persoalan ini dari jauh. Pasalnya, belakangan masalah intern IAIN justru telah menjadi bola liar.
Kini banyak komentar. Salah satunya dari Penulis sekaligus pegiat jurnalisme sastrawi Andreas Harsono. Ia mengecam pembekuan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Lintas Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon oleh Rektor, Zainal Abidin Rahawarin.
Baca Juga: Kemenlu Berhasil Evakuasi 9 WNI Dari Ukraina
Dalam postingan Instagramnya @andreasharsono, ia menulis Rektor IAIN Ambon Zainal Abidin Rahawarin bredel Lembaga Pers Mahasiswa Lintas sesudah liputan soal kekerasan seksual di kampus.
“Rektor seharusnya bentuk tim buat selidiki isi laporan, bukan sewenang-wenang bungkam kebebasan pers,” kata Andreas dalam tulisannya yang memuat enam foto dukungan kepada Lintas itu, Jumat.
Ia juga menulis ‘Ini dukungan kami buat awak redaksi IAIN Ambon’.
Baca Juga: Penyelundukan Burung Nuri Digagalkan Polisi Maluku
Menanggapi hal itu, Pemimpin Redaksi (Pemred) LPM Lintas, Yolanda Agne mengatakan sangat berharga, melihat dukungan penuh kepada Lintas dari Andreas Harsono.
“Dukungan dari siapa pun itu sangat berharga,” kata Yolanda.
Selain itu, sejumlah LPM dari Maluku maupun luar Maluku juga mendukung penuh dan mengecam pembekuan LPM Lintas seperti dilansir dari AntaraNews
Sejumlah LPM, yakni LPM Sigma, LPM Bhaskara, LPM Bangkitunissula, LPM Locus, LPM Aspirasi, LPM UKhuwah.
Baca Juga: Lebih Dari 30 Perusahaan KPI RU VII Kasim Gelar Pertemuan Dengan Rekan Bisnis
Dukungan juga datang dari Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muslim Indonesia (UPPM Umi), Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI), PPMI Surabaya, PPMI Makassar, dan Kabar Sejuk.