unescoworldheritagesites.com

Stok Sinopharm Banyak. Vaksinasi Booster Syarat Mudik Diyakini  Meminimalisir Penyebaran Covid-19 - News

Pelaksanaan vaksinasi.

 
: Kebijakan pemerintah mewajibkan vaksinasi booster (penguat) sebagai syarat perjalanan mudik Lebaran 2022 diyakini bakal meminimalisir potensi penyebaran Covid-19. Walau begitu, Protokol kesehatan juga harus tetap dijalankan  masyarakat.
 
Karena itu, pentingnya vaksin booster bagi imun setiap penerimanya. Hail itu disampaikan pemilik dan penanggung jawab Klinik Hadyan di Tangerang dr Jose Hady Putera, saat menjadi pembicara di Webinar bertajuk "Vaksin Booster Sebagai Upaya Mencegah Penyebaran Covid di Saat Mudik", Kamis (28/4/2022), 
 
Pemerintah mengambil kebijakan itu, setelah melihat perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia, yang sudah menunjukkan tren penurunan signifikan. 
 
 
Jumlah harian kasus positif mulai bisa dikendalikan seiring dengan makin banyaknya warga masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin primer dan booster.
 
Jose Hady Putera juga sangat mendukung perusahaan-perusahaan, yang sudah memberikan vaksin primer untuk para karyawannya. Dia antusias menyambut adanya program vaksin booster bagi perusahaan. 
 
“Perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia harus mendukung gerakan ini," ujarnya. 
 
Sebab, lanjutnya, dengan vaksin booster, para karyawan akan tercegah dari infeksi virus Covid-19 yang lebih berat. Akan mendapatkan antibodi serta memperoleh tingkat kekebalan tubuh.
 
 
*Dalam diri si karyawan juga akan memperpanjang masa perlindungan dari virus,” imbuh dr. Jose Hady Putera.
 
Selain itu, dia menerangkan setelah mendapatkan dosis vaksin ke-2, dalam tempo kurang lebih 3 -  6 bulan pasti akan turun efektivitasnya. "Adanya booster, tubuh kita akan ingat, ada penyakit Covid-19. Penyakit itu sudah bisa diatasi dengan vaksin booster," terangnya. 
 
Di bagian lain, GM Marketing & Sales Produk Farma / VGR Acceleration Head PT Kimia Farma Tbk Eva Fairusbmenjelaskan, saat ini data Kementerian Kesehatan, memperlihatkan sekitar 16 persen masyarakat, yang baru mendapatkan vaksin booster.
 
 
Pada kesempatan itu, Eva Fairus juga menjelaskan,  sampai saat ini PT Kimia Farma Tbk memiliki stok vaksin Sinopharm yang sangat banyak. Sehingga, perusahaan-perusahaan yang ikut program VGR tidak perlu khawatir dengan ketersediaan vaksin.
 
“PT Kimia Farma total sudah mendatangkan  7,5 juta dosis vaksin Sinopharm. Saat ini, stok vaksin masih 2,9 juta dosis. Kalaupun stok menipis, kami akan mendatangkan kembali. Jadi, perusahaan tidak perlu khawatir. Kami siap memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan di Indonesia,” ungkap  Eva Fairus.***
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat