unescoworldheritagesites.com

Din Syamsuddin Sebut Islam Indonesia Masih Diremehkan Di Forum Dunia - News

Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah di Editorium UMS (Endang Kusumastuti)

 

: Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menyebut Islam Indonesia masih dipandang sebelah mata dan dianggap remeh di forum Islam dunia.

"Ini harus kita akui, kita masih dianggap remeh bahkan dilecehkan dalam tanda kutip. Saya sering bersama dengan almarhum Pak Hasyim Muzadi (mantan Ketua Umum PB NU) hadir di forum, beliau mengatakan kita harus ubah, karena Islam Indonesia diremehkan sebagai Islam yang kritik bukan Islam yang asli," jelas Din Syamsuddin saat menghadiri  Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah bertema Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah di Edutorium K.H. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Senin (30/5/2022).

Untuk itu, menurut Din dirinya bersama dengan Hasyim Muzadi berusaha mengubah pandangan tersebut. NU telah membuat forum dunia dengan mengundang tokoh-tokoh Islam dunia dan hal tersebut dianggap berhasil.

Baca Juga: Amien Rais Ingatkan Jangan Pilih Calon Presiden Yang Membawa Ke Barat Maupun Ke China

"Jadi kita tidak hanya diundang saja tetapi juga mengundang. Muhammadiyah juga akan menguundang tokoh-tokoh dunia untuk dialog," jelasnya lagi.

Sebagai Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilization (CDCC) , Din mengatakan momentum muktamar Muhammadiyah di Solo  akan digunakan untuk memperlihatkan peran Muhammadiyah dan umat Islam Indonesia di tingkat internasional. CDCC akan menggelar dialog yang dihadiri tokoh-tokoh agama dunia pada 15-17 November 2022. CDCC bekerja sama dengan UMS selaku tuan rumah muktamar ke-48 Muhammadiyah.

Sementara itu dalam seminar tersebut, salah satu tokoh Muhammadiyah yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1995-1998, Amien Rais mengatakan sampai saat ini umat Islam masih diremehkan secara internasional.

"Apalagi di dunia Islam sedang mawut semawutnya. Sekarang kita lihat negara Islam di dunia yang masih utuh hanya Indonesia, Malaysia dan Turki. lainnya sangat berat," ujar Amien.

Baca Juga: Presiden Berpihak Kepada Petani, Jaksa Agung Diminta Selidiki Mafia Pupuk Dari Hulu Hingga Hilir

Untuk itu, menurut Amien peran Muhammadiyah di dunia sangat dibutuhkan. Dan setelah  muktamar di Solo, tetap akan memanfaatkan wawasan untuk mengejawantahkan internasionalisasi Muhamamdiyah di muka bumi.

Sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasyir yang hadir secara virtual mengatakan Muhammadiyah akan terus berkiprah di dunia internasional untuk isu agama dan perdamaian. 

"Perpaduan suara agama dan perdamaian ini dapat memengaruhi kehidupan dunia. Muhammadiyah juga akan terus mengembangkan kerjasama pendidikan dalam hal kemanusiaan dan kesehatan," ujarnya.

Seminar tersebut juga dihadiri Rektor UMS Prof Sofyan Anif serta Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat