unescoworldheritagesites.com

Amien Rais Ingatkan Jangan Pilih Calon Presiden Yang Membawa Ke Barat Maupun Ke China - News

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais (Endang Kusumastuti)

 

 

: Politisi senior Amien Rais mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak memilih calon presiden yang akan membawa Indonesia ke arah barat atau Amerika maupun  ke arah negara tirai bambu atau China.

Hal ini dikatakan Ketua Majelis Syuro Partai Ummat itu seusai menghadiri Seminar Pra Muhammadiyah dan Aisyiah ke-48 dengan tema  Internasionalisasi Muhamamdiyah di Edutorium UMS Solo, Jawa Tengah, Senin (30/5/2022).

"Karena kiblat kita bukan Washington atau Beijing, kiblat kita Jakarta, Indonesia. Kalau sudah pindah Nusantara ya kiblat kita Nusantara," katanya.

Baca Juga: Pencarian Eril Anak Ridwan Kamil Belum Membuahkan Hasil

Amien Rais juga berpesan jangan memilih calon pemimpin yang memusuhi satu kelompok di bangsa sendiri. Menurutnya, calon presiden yang miring ke barat atau Amerika dan yang condong ke China akan terlihat.  

"Saya ini sudah tua jadi enteng saja memberi nasehat,  yang saya inginkan adalah kebaikan untuk negara. Diterima ya syukur,  tidak ya tidak apa-apa," katanya lagi.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu juga mengungkapkan sejumlah kriteria calon pemimpin nasional atau presiden mendatang. 

"Yakni calon pemimpin  yang betul-betul punya komitmen memelihata ideologi negara yakni Pancasila,"  jelasnya.

Baca Juga: Relawan Pemuda Di Jakarta Dukung Ganjar Pranowo Jadi Presiden Karena Mampu Perbaiki Kuliatas Pendidikan

Selain itu juga orang yang betul-betul memiliki dedikasi terhadap Bhineka Tunggal Ika serta mampu menjaga kedaulatan Indonesia. Sebab Pemimpin Indonesia akan  memimpin 270 juta lebih manusia yang  beragam agama, etnis,  suku bagsa,  tradisi budaya dan lain-lain.

Pada kesempatan itu, Amien Rais juga mengungkapkan kecurigaannya terhadap gerakan yang akan mengubah aturan jabatan presiden tiga periode. 

"Saya curiga tapi bukan tanpa dasar. Karena itu watak kekuasaan terjadi di mana saja tidak hanya di Indonesia.  Yakni memang emoh (enggan) turun," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat