: Ada yang membedakan jemaah calon haji (JCH) Indonesia dengan jemaah negara lain. Selain baju seragam, JCH Indonesia juga diberi gelang identitas. Fungsinya untuk memberikan perlindungan bagi jemaah haji yang tersesat di Tanah Suci.
Gelang ini bertuliskan identitas jemaah haji yang memakainya. Yakni bertuliskan nama, nomor paspor, asal kloter, asal embarkasi, bendera Indonesa serta tulisan Indonesia dalam huruf Arab.
Untuk pembuatan gelang identitas haji tersebut dilakukan selama proses keberangkatan JCH. Di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, pembuatan gelang identitas mulai dilakukan sejak tanggal 3 Juni lalu.
Jika sebelumnya, pembuatan gelang identitas dilakukan di dalam Asrama Haji Donohudan, tahun ini dikerjakan di luar lokasi asrama. Menurut salah satu pembuat gelang identitas, Nur Rohim (44), dalam satu hari bisa membuat gelang untuk 2 sampai 3 kloter.
Baca Juga: Sempat Belum Layak Terbang, 13 Calon Haji Kloter 5 Akhirnya Bisa Berangkat Ke Tanah Suci
"Untuk tahun ini lebih santai karena kuota haji juga hanya 50 persen," jelas Nur Rohim, Selasa (7/6/2022).
Bahan gelang identias tersebut terbuat dari monel yang didatangkan dari Jepara, termasuk pembuatnya juga dari Jepara. Pembuatannya dimulai dengan mencetak nama-nama JCH berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) haji. Nama-nama calon haji dicetak di atas kertas stensil.
"Kemudian diproses pencetakannya dengan menggunakan mesin adaptor dan dengan cairan kimia berupa air raksa yang menghasilkan aliran listrik," jelasnya lagi.
Baca Juga: Restorative Justice Semakin Memasyarakat Dan Dijadikan Penyelesaikan Perkara
Setelah dicetak di atas lempengan monel yang sudah dibentuk, kemudian dibersihkan dengan menggunakan air. Setelah itu baru dilengkungkan agar menjadi gelang.
Kemudian diurutkan sesuai dengan nama dan rombongan masing-masing calon haji. Setelah selesai, gelang dibungkus dengan tulisan nama yang sesuai dengan yang tertera di gelang tersebut.
Nur Rohim sudah mengerjakan gelang identitas haji Embarkasi Solo tersebut sejak tahun 2004 lalu. Dirinya mengaku sampai saat ini tidak ada kendala dalam pembuatannya.
Baca Juga: 13 Calon Haji Kloter 4 Embarkasi Solo Tertunda Keberangkatannya, Belum Layak Terbang