: Di lokasi Cagar Budaya Gedung Juang nampak My Kopi O yang dikelola oleh perusahaan F&B berskala nasional yang sedang berkembang pesat. Tempat usahanya memakai ornamen gedung bersejarah tersebut.
My Kopi O hadir dalam Soft Opening pada Kamis malam (9/6/2022) yang dihadiri oleh KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman serta Forkopimda Kabupaten Bekasi.
Mengapa pengelola My Kopi O tertarik dengan Gedung Juang?
Baca Juga: Obsesi Unipa Surabaya: Dongkrak Citra Kopi Lokal
"Artistik Gedung, pak," kata Manajer Pengelola My Kopi O, Ramzi saat menjawab pertanyaan soal memilih tempat usaha itu.
Ramzi menjelaskan, ada 13 cabang My Kopi O yang tersebar di kota-kota besar, antara lain: Surabaya, Solo, Matraman, Malang, Semarang, Palembang, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Bali, Palu, Serang dan Makasar.
Namun, rata-rata tempat usaha yang dipilih, lanjut dia, berkonsep gedung tua.
Baca Juga: Tawarkan Kuliner Lokal, Menteri Johnny Ajak Delegasi Hadiri Pertemuan Ketiga DEWG G20
"Karena sekalian kita rawat gedung cagar budaya ini," ucapnya.
Kehadiran My Kopi O, kata Ramzi, sudah mendapatkan izin dari Dirjen Sejarah dan Purbakala. Terlebih, izin dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi.
"Saya sudah izin semuanya. Izinnya sudah lengkap," katanya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Dampingi Plt Bupati Bekasi Tinjau Gedung Juang Tambun Selatan
Menurut Ramzi, target market My Kopi O sangat potensial di wilayah Kabupaten Bekasi. Adapun marketnya semua kalangan baik anak muda hingga orang dewasa yang suka kopi lokal dan kuliner khas Bekasi.
"Semua brand-nya lokal mulai dari kopi dan makanan khas Bekasi salah satunya Gabus Pucung," ujarnya. ***