unescoworldheritagesites.com

Solo Alokasikan Lebih dari 2 Persen Untuk Bansos, 3.800 Sektor Transportasi Diusulkan Menerima - News

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Endang Kusumastuti)



: Sekitar 3.800 pekerja sektor transportasi di Kota Solo, Jawa Tengah diusulkan mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari anggaran daerah. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengusulkan anggaran lebih dari 2 persen dari Dana Transfer Umum (DTU) untuk bansos dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Penerima bansos sektor transportasi tersebut mulai dari juru parkir, sopir becak, sopir truk, sopir bus antar kota dan ojek online. Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Solo masih melakukan verifikasi data.

"Sebelum mendapatkan bansos, ada verifikasi data terlebih dahulu. Agar tidak ada yang mendapatkan bansos dobel, kalau sudah mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) ya gak dapat," jelas Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo,  Muhammad Taufik di Balai Kota Solo,  Rabu (7/9/2022).

Baca Juga: Destinasi Wisata di Solo Terbaru 2022

Menurut Taufik, dari jumlah yang diusulkan tersebut sekitar 1.000 an diantaranya adalah pengemudi ojek online yang ber KTP Solo.  Pihaknya memastikan data yang diusulkan mendapatkan bansos tersebut adalah warga ber KTP Solo.

"Masih ada waktu untuk verifikasi data, semuanya harus warga Kota Solo," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyebut Pemkot Solo telah menyiapkan anggaran untuk menyalurkam bansos bagi sektor transportasi dan UMKM yang berasal dari anggaran daerah.

Baca Juga: Lirik Lagu Mendung Tanpo Udan Yang Dijadikan Backsound Joget Boyband Asal Korsel

"Sudah kita siapkan dan gak harus 2 persen, kemarin saya sarankan lebih dari 2 persen. Kemarin saya juga sudah ngobrol dengan bagian keuangan dari DPRD, mereka mengatakan kalau untuk warga tidak masalah anggaran sebanyak mungkin," jelas Gibran.

Sebelumnya, anggaran dari daerah yang disiapkan Pemkot Solo untuk tambahan bantalan bansos sebesar Rp4,2 miliar. Tetapi anggaran tersebut akan ditambah lagi dengan menggunakan anggaran Bantuan Tak Terduga (BTT) penanganan Covid-19.

"Untuk angkanya berapa dan jumlah penerimamya berapa kita hitung dulu," pungkasnya. ***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat