unescoworldheritagesites.com

Sikap Pembelaan PKS, Gelora: Terkesan Ngotot Bela Proyek Rp6 Miliar Renovasi Ruang Paripurna DPRD Kota Bekasi - News

Ariyanto Hendrata, Ketua Gelora Kota Bekasi . (FOTO: Humas Gelora).

: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkesan ngotot membela anggaran renovasi ruang sidang paripurna DPRD Kota Bekasi mencapai Rp6 miliar APBD Perubahan TA 2022.

PKS dinilai melukai hati masyarakat yang saat ini sangat prihatin dengan kenaikan harga-harga akibat dikuranginnya subsidi BBM.

"Tentu ini menjadi pertanyaan besar kami, ada PKS dibalik proyek ini. Kenapa begitu semangat membela rehab ruang sidang paripurna tersebut?," kata Ariyanto Hendrata, Ketua Gelora Kota Bekasi dalam keterangan tertulis yang diterima , Kamis (22/9/2022).

Baca Juga: Terkait Renovasi Ruang Sidang Paripurna, Setwan Kota Bekasi: Usia Bangunan Mendekati 20 Tahun

Ariyanto menyikapi hal tersebut berkaitan dengan sindiran yang dilakukan Humas DPD PKS Kota Bekasi sekaligus Alanggota DPRD Kota Bekasi Adhika Dirgantara di salah satu media online lokal.

Ia menambahkan, jika pihaknya hanya menyambungkan aspirasi masyarkaat Kota Bekasi, kenapa disikapi dengan sangat emosional? Suara-suara penolakan terhadap ruang sidang parpirna nyata. Ini menjadi keresahan masyarakat.

"Justru kami obyektif. Basisnya penolakan masyarkat terhadap rehab ruang sidang paripurna tersebut. Ini fakta. Bila PKS tak mendengar ini sebagai penolakan dari masyarakat, rasanya aneh ya, udah jelas penolakan tersebut," kata Ariyanto.

Baca Juga: BBM Naik, DPRD Kota Bekasi Renovasi Ruang Sidang Paripurna Capai Rp6 Miliar, Gelora: Ketua DPRD Tak Empati

Sebagai bagian dari masyarakat, Gelora Kota Bekasi hanya ingin menjalankan fungsinya untuk saling memberikan masukan yang membangun. Kontrol adalah sesuatu yang diperlukan dalam alam demokrasi.

"Tentu kami sesalkan kenapa PKS malah seperti alergi dengan kritik. Padahal kritikkan baik bagi demokrasi. Masa setiap masukan dan kritik disikapi sebagai bahaya dan pembelaan diri. Inikan bisa merusak tatanan demokrasi di Kota Bekasi," katanya.

Ariyanto menyarankan agar PKS membuktikan satu kata dengan perbuatan. Selama ini PKS menyebar spanduk partai yang sangat peduli dengan kesulitan rakyat akibat kenaikan harga BBM. Ini waktu yang tepat membuktikan dengan menghentikan anggaran yang kurang tepat sasaran untuk mengatasi kesulitan masyarakat. Termasuk anggaran 6 miliar rehab ruang paripurna DPRD Kota Bekasi.

"Gak sulit kok kalo emang mau. Tinggal merubah anggaran rehab tersebut menjadi bantalan sosial untuk masyarakat yang tidak tercover dari pemerintah pusat," katanya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat