unescoworldheritagesites.com

Pemerintah Amankan PMI di Arab Saudi yang Viral di Media Sosial - News

Siti Kurneisa (kiri) PMI yang viral minta tolong dipulangkan ke Tanah Air.

 
 
: Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan KBRI Riyadh mengamankan Siti Kurmeisa, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi viral karena dalam tautan video di twitter Menko Polhukam Mahfud MD.
 
Pemerintah berhasil menolong Siti Kurneisa, yang memohon untuk dipulangkan ke Indonesia. Karena, tidak diperlakukan dengan baik oleh majikannya.
 
Dirjen Bina Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta & PKK) Kemnaker  Suhartono menyatakan, pemerintah setelah mendapatkan video itu. Langsung melakukan langkah-langkan koordinasi dan kolaborasi penanganan dengan beberapa pihak terkait. 
 
 
Dalam video tersebut, belum diketahui nama dan daerah asalnya, serta tempat/negara PMI bekerja.
 
 "Kami langsung  minta Atnaker di KBRI Riyadh untuk segera melakukan upaya penanganan sesuai ketentuan yang berlaku dan mencari data PMI tersebut," ujar Dirjen Suhartono. 
 
Berdasarkan info, lanjutnya, Siti Kurmeisa berasal dari Cianjur, Jawa Barat, dan ditempatkan di negara Arab Saudi, tepatnya di Damam sejak 24 November 2022.
 
 
Atnaker KBRI di Riaydh, Suseno Hadi, Sabtu (28/1/2023) menyebutkan, Siti Kurmeisa telah berada di shelter KBRI. Untuk diberikan pelindungan, dan selanjutnya akan dimintai keterangan. 
 
Terkait hal ini, Direktur Bina Penempatan dan Pelindungan PMI, Kemnaker Rendra Setiawan minta pada Atnaker KBR di Riyadh. Untuk mendalami proses penempatan Siti Kurmeisa.
 
Agar bisa diketahui siapa pelaku penempatannya, serta pihaknya akan mengawal atau memonitor permasalahan ini.
 
 
Hingga saat ini kata Dirjen Suhartono, penempatan PMI untuk bekerja pada pemberi kerja perseorangan ke 19 negara kawasan di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi masih dilarang, sebagaimana ketentuan dalam Kepmenaker Nomor 260 Tahun 2015. 
 
Dia mengimbau, agar masyarakat harus berani menolak terhadap bujuk rayu atau iming-iming, untuk bekerja ke luar negeri. Yang terindikasi dilakukan secara nonprosedural atau ilegal, khususnya ke Arab Saudi sebagai pekerja rumah tangga. 
 
"Untuk mengetahui atau mendapatkan informasi yang valid tentang proses bekerja ke luar negeri secara prosedural dan benar, bisa mengunjungi dinas tenaga kerja setempat atau layanan terpadu satu atap PMI (LTSA-PMI) terdekat," terang Dirjen Suhartono.***
 
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat