unescoworldheritagesites.com

Kejuaraan Karate Piala Pemprov Jatim, Ribuan Karateka Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan - News

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Juanda, Guguk Heru Triyoko dan Kepala Dispora Jatim, Mohammad Ali Kuncoro (2 dan 3 dari kanan) usai penyerahan kartu kepesertaan

: Sebanyak 1.739 atlet akan berlaga dalam Kejuaraan Karate Terbuka Piala Pemprov Jawa Timur. Ribuan karateka dari 79 kontingen itu sudah mendapat perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan.

Prosesi penyerahan kartu BPJS Ketenagakerjaan diberikan secara simbolik kepada perwakilan atlet saat pembukaan kejuaraan karate terbuka dalam rangka HUT ke-78 Pemprov Jatim di GOR Sidoarjo, Jumat (13/10/2023).

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Pemprov Jatim, Mohammad Ali Kuncoro saat membuka acara ini mengapresiasi perlindungan BPJS Ketenagakerjaan untuk mengantisipasi ketika terjadi risiko yang tidak diinginkan terhadap para karateka tersebut.

Baca Juga: Piala Presiden Esports 2023: Perkembangan Industri Esports Indonesia Janjikan Segudang Lapangan Pekerjaan

"Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan telah memberi penguatan bagi para atlet, sehingga pertandingan bisa berjalan dengan baik," ujarnya.

Menurut Wakil Kepala BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Digitalisasi, Human Capital dan Aset Jawa Timur Meralih Sukma, hingga saat ini kesadaran untuk memberi perlindungan bagi para atlet sudah semakin bertumbuh di berbagai daerah di Jawa Timur. "Kami memang berharap bukan hanya pekerja tapi seluruh atlet di Jawa Timur, bakal mendapat perlindungan," ujarnya.

Sementara Kepala BPJS Ketenagakerjaan Juanda, Guguk Heru Triyoko, mengakui pihaknya sejak awal memang konsen untuk melindungi atlet karateka, karena jenis olahraga ini memiliki risiko tinggi.

Baca Juga: Sinergi Aeon Bersama Baznas Renovasi Gedung SMKN 1 Cianjur yang Hancur Akibat Gempa

Dalam hal ini, pihaknya menggandeng penyelenggara kejuaraan karateka ini, agar semua atlet mulai yang kecil hingga dewasa, bisa terlindungi oleh jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Di event ini, kami bermitra dengan RS Mitra Keluarga. Merekalah yang mensuport dan akan menghandle bila ada atlet yang cidera. Sehingga bisa secepatnya mendapat perawatan medis, hingga paripurna," ujar Guguk.

Ribuan karateka itu diikutkan dalam program jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM). Perlindungan itu akan berlangsung selama kompetisi ini berlangsung.

Baca Juga: BKKBN Berbagi Praktik Baik tentang KB dan Kesehatan Reproduksi pada 27 Negara Anggota PPD

Guguk mengingatkan bahwa risiko kecelakaan kerja dan kematian bisa juga terjadi pada atlet. Salah satunya dialami atlet tinju asal Bondowoso yang meninggal dunia saat berlaga dalam Porprov Jatim, beberapa waktu lalu.

Menurut Guguk, insiden yang menarik perhatian Gubernur Jatim dan Menpora itu, telah memicu kesadaran tentang pentingnya perlindungan sosial ketenagakerjaan bagi para atlet.

Pasca kejadian tersebut, BPJS Ketenagakerjaan Juanda semakin aktif mensosialisasikan manfaat program di lingkungan atlet, terutama mereka yang akan bertanding di kejuaran-kejuaraan seperti ini.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat