unescoworldheritagesites.com

Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Negeri China - News

Yus Dharman

Oleh Yus Dharman

: Judul di atas adalah Pepatah orang timur tengah yang sering kita dengar, ada yang bilang ini hadist namun yang lain bilang ini bukan hadist, sengaja saya gunakan sebagai judul tulisan ini, bukan untuk diperdebatkan.

Tapi suka atau tidak suka, faktanya Republik Rakyat China sekarang merupakan Negara
yang sangat maju dalam segala bidang (super power), yang patut di gugu dan ditiru. Padahal pada tahun 1980, Indonesia pernah lebih maju dari RRC.

Kenapa sekarang kita tertinggal jauh?
Kemajuan RRC hari ini tidak dapat di lepaskan dari visi dan misi yang di deklarasikan oleh Deng Xiao Ping pada thn 1978 yaitu,
Gaige Kaifang atau 4 (empat ) pilar modernisasi yaitu : pertanian, Industri, Teknologi dan Pertahanan.
Plus penegakan hukum secara konsisten tanpa pandang bulu, dilakukan oleh generasi penerus penyelenggara Pemerintahan seperti yang disampaikan Zhu Rongji dalam pidato pelantikannya sebagai PM RRC pada tahun 1998, "siapkan 100 peti mati, gunakan 99 peti itu bagi koruptor, sisakan 1 peti untuk saya bila saya korupsi".

Baca Juga: Zamrud Khatulistiwa Milik Siapa?

Sampai sekarang di RRC meskipun sudah berganti-ganti Kepala Negara, hukum tetap di jadikan Panglima dan ditegakan, tidak ada ampun bagi koruptor. harta nya akan dirampas untuk Negara, Pelaku dikirim ke lobang kubur.
Mereka sadar bahwa Korupsi adalah kejahatan luar biasa (extra ordinary crime)
Yang merongrong kedaulatan dan menghancurkan masa depan generasi penerus serta menghambat kemajuan Bangsa dan Negara. Sehingga koruptor harus dijadikan musuh bersama yang harus dibasmi sampai tuntas.

Selanjutnya yang tak kalah penting adalah Sektor pertanian, juga merupakan salah satu syarat berdaulat nya Negara dan Bangsa, akan tetapi Kedaulatan pangan baru akan terwujud jika petani sebagai penghasil pangan , memiliki, menguasai, dan mengontrol
alat-alat produksi pangan seperti tanah, air,
benih, pupuk, obat pembasmi hama dan teknologi secara mandiri, tidak bergantung pada produk-produk impor.

Kemudian yang ketiga dalam bidang industri,
Pemerintah RRC melakukan pembinaan dengan mengucurkan kredit murah kepada Ratusan juta UMKM, yang sekarang sudah tumbuh menjadi pengusaha menengah yang mampu bersaing di pasar global, juga
merupakan salah satu penyumbang terbesar terhadap Devisa Pemerintah RRC.

Baca Juga: Quo Vadis RI ?

Prioritas selanjutnya adalah sektor teknologi, pemerintah RRC memberikan stimulus dan dukungan bagi industri untuk mengembangkan technologi center,
yang melibatkan unsur pemerintah, swasta dan perguruan tinggi, sebagai ajang untuk pengembangan inovasi guna menghasilkan produk berbasis teknologi. yang dikenal
dengan Silicon Valley di kota Shenzhen.

Guna memberi dukungan sektor industri dalam melakukan inovasi, sehingga pengembangan silicon valley tersebut memberikan kontribusi significant dalam mengubah RRC dari negara pengeskpor.

Komoditi eksploitasi seperti: minyak bumi, minerba, kayu dsb. Menjadi Negara
pegekspor komoditi Inovatif berbasis teknologi tinggi, seperti Software, Artificial Inteligent, Rekayasa genetika hewan, tumbuhan, dsb.
Lanjut dengan prioritas keempat yaitu sektor Pertahanan.

Kedigdayaan militer RRC tidak hanya ditentukan oleh jumlah Personel yang besar dan Alutsista yang canggih. Tetapi juga oleh kemampuan operasional, pemeliharaan, pembaruan teknologi dan kemandirian industrinya, dengan membangun sumber daya manusia dan penguasaan teknologinya secara berkesinambungan dibiayai oleh Negara.

Bercermin dari kemampuan pemerintah RRC membangun negeri nya menjadi super power seperti sekarang ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat