unescoworldheritagesites.com

Berdasarkan Survei Polling Institute, Elektabilitas Prabowo Subianto Memimpin Perolehan Suara - News

Dalam survei terbaru, Prabowo Subianto mengungguli pesaingnya dalam elektabilitas. (Instagram @prabowo)

Elektabilitas Prabowo Subianto, salah satu bakal calon presiden (bacapres) dalam Pilpres 2024, mengalami kenaikan yang signifikan berdasarkan hasil survei terbaru dari Polling Institute.

Survei ini membuktikan bahwa Prabowo Subianto berhasil mengungguli elektabilitas dua rivalnya, yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kennedy Muslim dari Polling Institute, Prabowo Subianto mendapatkan dukungan lebih tinggi dari publik jika dibandingkan dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam simulasi tiga atau dua nama.

Baca Juga: Sebelum Beraktifitas Ada Baiknya Simak Cuaca di Jakarta Raya Hari Ini

Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Prabowo mencapai 36,3 persen, sementara Ganjar Pranowo berada di posisi kedua dengan dukungan 32,4 persen, dan Anies Baswedan mendapatkan dukungan sekitar 20 persen.

Dalam simulasi dua nama antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, Prabowo mengalami peningkatan signifikan dengan elektabilitas mencapai 56 persen, sementara Anies hanya mendapatkan dukungan sekitar 26 persen, dan sebagian responden (18,1 persen) tidak memberikan jawaban.

Dalam simulasi dua nama antara Prabowo dan Ganjar Pranowo, Prabowo juga unggul dengan dukungan sekitar 47,9 persen, sedangkan Ganjar hanya memperoleh dukungan sekitar 38,3 persen.

Tidak hanya itu, Kennedy juga mengungkapkan bahwa keunggulan Prabowo Subianto terlihat dalam berbagai kelompok demografi dan wilayah.

Baca Juga: Koper Lifestyle Andalkan Gaya dan Fungsi American Tourister Jadi Pilihan Konsumen di Ranah Digital Indonesia

Prabowo unggul di sejumlah wilayah seperti Sumatera, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi, Bali-Nusa, dan Maluku-Papua.

Sementara itu, Ganjar Pranowo hanya unggul di Jawa Tengah dan Kalimantan, dan Anies Baswedan hanya unggul di DKI Jakarta.

Selain itu, peneliti politik Indonesia dari Harvard University, Seth Soderborg, mengungkapkan bahwa keluarnya PKB dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) tidak akan signifikan menggerus dukungan pemilih di Jawa Timur kepada Prabowo.

PKB dalam setahun terakhir telah melakukan sosialisasi untuk mendukung Prabowo sebagai calon presiden, terutama karena PKB memiliki basis kiai yang kuat.

Baca Juga: Telkom Berhasil Manfaatkan Momen AIPF untuk Perluasan Konektivitas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat