unescoworldheritagesites.com

Jokowi Minta Wartawan Patuhi Kode Etik Jurnalistik: Atal Depari Siap Lanjutkan Pimpin PWI Makin Hebat! - News

Ketua Umum PWI Pusat Atal Sembiring Depari siap mengamini dan melaksanakan pesan serta arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menitikberatkan tentang pentingnya keberadaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam mengawal pemberitaan yang benar, otentik, berkualitas, dan berimbang (AG Sofyan )

: Ketua Umum PWI Pusat
Atal Sembiring Depari siap mengamini dan melaksanakan pesan serta arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menitikberatkan tentang pentingnya keberadaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam mengawal pemberitaan yang benar, otentik, berkualitas, dan berimbang.
 
Atal Depari akan selalu menekankan kepada anggotanya untuk selalu membuat karya jurnalistik berita yang sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). 
 
Atal juga sepakat bahwa berita yang dibuat wartawan tidak semata-mata bertujuan untuk supaya viral atau sensasional. Karena hal tersebut dapat memicu penyebaran berita palsu atau hoaks.
 
 
Mengutip laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Atal merasakan keprihatinan bahwa fakta di lapangan sudah ada sekitar 11 ribu hoaks yang beredar di dunia digital.
 
"Berita yang baik itu bukan berita yang asal viral, bukan asal yang sensasional. Karena itu justru memicu penyebaran bertebaran hoaks. Dari laporan Menkominfo, ada 11 ribu yang bertebaran di dunia digital,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di Pembukaan Kongres ke XXV PWI di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (25/9/2023).
 
Presiden Jokowi juga mewanti-wanti kepada seluruh wartawan Indonesia untuk tetap mematuhi Kode Etik Jurnalistik sebagai panduan dalam menjalankan tugas mereka, dengan harapan agar profesionalisme tetap terjaga.
 
 
"Inilah nilai plus media dan pers. Inilah kelebihan media dan pers, dibandingkan dengan citizen journalism. Sekali lagi, jangan terpancing bersaing karena viral, bersaing karena hoaks, jangan terpancing yang penting viral. Hal-hal seperti itu harus kita hindari," tegas Presiden RI dua masa bhakti ini.
 
Presiden Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada wartawan dan insan pers Indonesia yang selama ini telah memberikan masukan dan kritik kepada pemerintah. 
 
Jokowi mengakui bahwa kritik dari insan pers bervariasi, mulai dari yang halus hingga yang keras. Namun semuanya dianggap sebagai energi tambahan bagi pemerintah.
 
 
"Saya juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar wartawan dan insan pers Indonesia yang selama ini kritis dan cermat dalam memberi masukan dan kritik kepada pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada rakyat," kata Jokowi.
 
Ketua Umum PWI Pusat Atal Sembiring Depari bersama Ketua Dewan Pers Dr Ninik Rahayu serta Pengurus PWI Daerah mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Pembukaan Kongres ke XXV PWI di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (25/9/2023)
Ketua Umum PWI Pusat Atal Sembiring Depari bersama Ketua Dewan Pers Dr Ninik Rahayu serta Pengurus PWI Daerah mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Pembukaan Kongres ke XXV PWI di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (25/9/2023) (AG Sofyan )
 
 
Dalam pidatonya, Jokowi juga menyoroti peran penting PWI sebagai organisasi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia. Ia menekankan bahwa PWI harus menjaga profesionalisme pers untuk mengawal pemberitaan yang berkualitas dan berimbang.
 
Kongres, Tonggak Sejarah PWI
 
Ketua Umum PWI Pusat, Atal Sembiring Depari juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas penerimaan delegasi PWI dari seluruh Indonesia yang hadir dalam Kongres ke XXV PWI Tahun 2023. 
 
 
Ketum PWI Pusat demisioner ini menyebut Kongres PWI 2023 di masa kepengurusan yang dipimpinnya sebagai tonggak sejarah bagi PWI yang yang telah berdiri tegak sejak jaman revolusi kemerdekaan, untuk terus menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemerdekaan pers, profesionalisme, dan demokrasi.
 
"Kami akan menggunakan momentum ini untuk merancang masa depan pers Indonesia yang lebih baik dan lebih kontributif terhadap perjalanan demokrasi dan pembangunan di Indonesia," kata Wartawan Senior Indonesia ini.
 
Hal tersebut, kata dia, agar Kongres XXV PWI beroleh hasil yang baik dalam rangka meningkatkan kualitas jurnalisme dan memperkuat ekosistem media yang lebih sehat pada masa mendatang.
 
 
"Saya kira semua anggota kita di PWI sepakat bahwa Ketua Umum yang dipilih dalam Kongres yang bisa melanjutkan peningkatan martabat dan peran PWI pada masa mendatang," ucapnya.
 
Lebih lanjut, incumbent Ketum PWI Pusat ini menyebut era disrupsi digital saat ini, harus diseimbangkan dengan proses jurnalisme bekerja dengan lebih berkualitas dan menjunjung tinggi etika.
 
Dia menegaskan perubahan lanskap media saat ini harus direspon secara aktif, bagaimana tetap bisa menjaga jurnalisme yang lebih baik.
 
 
"Selama saya sebagai Ketua Umum PWI, terus komit dan konsisten benar-benar menjaga martabat profesi wartawan, termasuk memahami dengan baik masalah dunia pers yang ada saat ini dengan banyak munculnya media massa yang 'tidak bertanggung jawab' atau asal ada," ujar Pimpinan Umum ini.
 
Atal juga menginginkan keberadaan  ekosistem media yang lebih baik, yang lebih sustain, atau ekosistem yang lebih sehat dan berkesinambungan. 
 
PWI bertekad untuk terus menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas pers dan memastikan pemberitaan yang benar dan berimbang bagi masyarakat Indonesia
Kongres ke XXV PWI berlangsung di Hotel Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 24-26 September 2023. Acara pembukaan Kongres di Istana Negara hari Senin kemarin dihadiri oleh perwakilan PWI dari seluruh provinsi.
 
 
Pada kongres kali ini, setiap PWI provinsi berhak mengirimkan tiga perwakilan sebagai peserta kongres, dan maksimal lima peninjau, serta pengurus lainnya sebagai penggembira. 
 
Selain itu, diperkirakan 700 hingga 1.000 orang dari 38 provinsi akan hadir dalam Kongres XXV yang digelar 5 tahun sekali itu. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat