unescoworldheritagesites.com

Dipaksa Penguasa Loloskan Gibran, Hariara Tambunan Tidak Sependapat Analisa Hamid Awaludin: Dia Lagi Halu! - News

Fungsionaris Pusat Partai Golkar Hariara Tambunan merespon keras pernyataan Hamid Awaludin di Program Rosi di Kompas TV bertajuk: Ketika Dinasti Jokowi Meninggalkan Megawati yang menuduh Golkar telah dipaksa penguasa untuk meooloskan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres mendampingi Prabowo  (AG Sofyan )

: Tudingan Hamid Awaludin terkait sikap  Golkar yang berubah mendukung Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto karena dilatarbelakangi upaya pemaksaan oleh penguasa, sama sekali tidak berdasar dan tidak ada argumentasi ilmiahnya. 
 
Demikian penegasan Fungsionaris Pusat Partai Golkar Hariara Tambunan merespon keras pernyataan Hamid Awaludin dalam Program Rosi di Kompas TV yang bertajuk: Ketika Dinasti Jokowi Meninggalkan Megawati.
 
Hariara menilai manuver Hamid yang berani memastikan ada pemaksaan kekuasaan untuk mengubah Keputusan Munas dan Rapimnas Partai Golkar yang menganulir keputusan Ketum Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden (Capres) Pemilu 2024, hanya halusinasinya saja.
 
 
"Itu hanya mencari-cari sensasi atau kalau istilah Jawa-nya, Hamid lagi belajar ilmu gathuk (mencoba mencocok-cocokkan) sesuatu yang sejatinya tidak cocok dan cenderung tendesius ingin menframing bahwa Pemerintahan Jokowi itu jahat dan berusaha memaksa Ketum Golkar karena ada faktor kelemahannya," ungkap Hariara kepada  di sela-sela turba (turun ke bawah) ke konstituen di beberapa asrama keluarga TNI AD di Jakarta Selatan, Jum'at (3/11/2023).
 
"Hamid Awaluddin sedang berhalusinasi. Saya sebagai Pengurus DPP Partai Golkar Golkar tidak pernah dipaksa mendukung Gibran. Pernyataan Hamid sangat mengkerdilkan Golkar dan melecehkan Ketua Umum kami," tegas Wakil Bendahara Umum (Wabendum) DPP Partai Golkar, Hariara Tambunan.
 
Hamid, kata Hariara, telah menuduh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto telah dipaksa dan diintervensi kekuasaan untuk memberikan karpet merah kepada Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto.
 
 
"Sekaliber Ketum Airlangga masa dianggap anak kemarin sore oleh Hamid Awaludin, mau dipaksa oleh penguasa republik untuk meloloskan putra mahkota mendampingi Pak Prabowo. Hamid itu tidak tahu menahu sama sekali tentang Golkar alias sok tahu. Celakanya lagi kekepoannya sama sekali tidak berdasar fakta. Jadi lucu saja dia melontarkan pernyataan yang tidak ada dasar pembenarannya. Malahan men-down grade derajat keilmuwan ke titik nol," tegasnya.
 
Ia meminta Hamid meluruskan pernyataannya berdasarkan fakta-fakta. Bukan berdasarkan asumsi, apalagi angan-angan. 
 
Hariara mengkhawatirkan pernyataan Hamid Awaludin yang telah merendahkan Partai Golkar dan Ketua Umum Partai Golkar, akan memicu kemarahan kader dan simpatisan Partai Golkar di seluruh Indonesia.
 
 
"Sebaiknya bicara berdasarkan fakta-fakta saja. Bukan berdasarkan kesimpulan sendiri, jangan halu. Jangan menjadi pemicu kemarahan kader Golkar.  Jangan sok tahu dan berandai-andai tanpa ada dasar pembenarannya, seolah-olah paling tahu tentang Golkar. Wong dia bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa," ucap tokoh pemuda nasional dan salah satu koordinator Ormas Pandawa 5, relawan pendukung Prabowo-Gibran tersebut.
 
Hariara berharap agar pengamat politik yang kurang kompeten dan terindikasi menjadi memicu kemarahan publik serta pengganggu stabilitas politik yang mengancam kedaulatan partai dan keberlangsungan proses Pemilu 2024, sebaiknya tidak diberikan ruang dan tempat untuk bicara. Ini karena yang diamplifikasi hanya hoaks yang tidak mendidik bangsa.
 
 
"Kita ingin Pemilu berlangsung lancar, aman, damai, dan bahagia. Tidak boleh ada pengamat yang menjadi pemicu dan sumbu pendek  kemarahan publik. Jangan pula seolah-olah menjadi "penentu" kemenangan peserta Pilpres dengan framing yang terus-menerus mereka kapitalisasi. Biarkan rakyat yang menentukan dan memilih secara cerdas dan dewasa untuk meneruskan kepempimpinan nasional berikutnya," tandas Hariara Tambunan yang juga Bacaleg DPR RI Partai Golkar Dapil nomor urut 5 untuk DKI 2 (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri) ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat