: Seniman dan budayawan di Solo Raya menggelar Kirab Budaya Memetri Bumi Aji di Sunan Jogo Kali, Pucang Sawit, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (6/11/2023) malam. Acara itu juga sekaligus deklaraai dukungan kepada pasangan Ganjar Pranowo- Mahfud MD di Pilpres 2024.
Dalam acara itu juga diserahkan tiga elemen berupa Tanah, Air dan tumbuhan dari Blitar yang menjadi tenpat makam Bung Karno, kepada Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo. Tiga elemen itu nantinya akan dibawa ke Batu Tulis Bogor.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan budayawan senior ST Wiyono, menyatakan mereka menemukan sejumlah manipulasi nilai-nilai budaya bangsa untuk dengan berbagai cara meraih melanggengkan kekuasaan.
Baca Juga: Soal Matematika SD Menghitung Jumlah Katak Dalam Kolam Kecil Di Sebuah Taman
"Perilaku itu bisa berdampak kita mengalami kemunduran demokrasi dan melabrak tata nilai dan etika bangsa," kata ST Wiyono.
Dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang, mereka menemukan ada harapan pemertahanan dan pelestarian nilai-nilai budaya bangsa itu pada pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Maka dengan sepenuh kesadaran pribadi, para seniman dan pelaku budaya di Solo Raya menyampaikan pernyataan, mendukung pencalonan Ganjar Pranowo - Mahfud MD sebagai pasangan Capres-Cawapres Indonesia dalam Pilpres 2024," jelasnnya saat membacakan pernyataan sikap.
Selain itu mereka juga menyatakan dengan seluruh kemampuan siap mengantar Ganjar Pranowo - Mahfud MD memimpin Indonesia periode 2024-2029.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan acara tersebut bentuk wujud dukungan untuk memenangkan Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
"Kegiatan ini adalah ide gagasan teman- teman dari Jawa Barat yang ingin mengadakan gelar budaya dengan mengambil tanah dari bumi Blitar dibawa ke Batu Tulis ada rangkaian sejarah. Tentunya karena di Solo dilewati maka Solo yang pertama kali menerima dari Blitar," jelas Rudy.
Baca Juga: Keputusan MKMK Mengembalikan Eksistensi MK, Namun Sulit Pulihkan Krisis Konstitusi
Setelah Solo, ada juga sejumlah kota yang bakal dilalui di antaranya Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon sebelum akhirnya sampai ke Batu Tulis.
Kirab Memetri Bumi Aji itu juga diisi dengan atraksi budaya dan pagelaran wayang kulit dengan lakon Milik Anggendong Lali oleh dalang Ki Blacius Subono.
"Itu petuah orang Jawa, kalau kita menguasai sesuatu jangan melupakan asal dari kepemilikan itu sendiri," pungkasnya. ***