unescoworldheritagesites.com

Barisan Tuan Guru Muda Nusantara NTB Minta Ulama Sebarkan Narasi Cerdas Memilih, Tolak Politik Uang dan Tak Golput - News

Barisan Tuan Guru Muda NTB, ajak masyarakat tolak politik uang. (Suara Karya/Ist)

: Barisan Tuan Guru Muda (Baruda) Nusantara Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memberi sejumlah imbauan menjelang hari pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan dilangsungkan pada 14 Februari mendatang. Baruda Nusantara NTB mengungkapkan, saat ini atmosfer politik kian hangat menuju panas.


Baruda Nusantara NTB berharap agar para elite politik senantiasa mengedepankan sikap-sikap yang bijak dan beretika dalam menjalankan ambisi politiknya. Selain itu, Baruda Nusantara NTB juga mengajak para pemilih untuk menggunakan hak pilih ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan tegas mengatakan 'tidak' pada praktek politik uang (money politic).


Koordinator Baruda Nusantara NTB TGH Supardi Ramli menerangkan bahwa mandat masyarakat untuk menggunakan hak pilih pada pemilu telah termaktub dalam Undang-Undang (UU).

 

Baca Juga: Diketahui Barisan Bilangan 70, 66, 62, 58, .... Tentukan Rumus Suku ke-n dari Barisan Bilangan Tersebut!


"Terkiat pemilu 2024, saya sebagai Koodinator Baruda Nusantara Provinsi NTB. Silakan semua warga negara dilindungi Undang-Undang dan memiliki kebebasan yang penuh untuk memilih siapapun yang menurutnya pantas sesuai dengan hati nurani masing-masing yang paling baik. Yang paling diyakini dapat mendatangkan maslahat," kata TGH Supardi Ramli dalam keterangannya pada Selasa (6/2/2024).

 

Baca Juga: Perhatikan Barisan Bilangan Berikut: 2, 5, 8, 11, 14, ... Bilangan ke-10 dari Barisan Tersebut Adalah ...


Pihaknya di Baruda Nusantara NTB berkeyakinan bahwa memilih pemimpin (umara) adalah merupakan suatu kewajiban. Pihaknya pun mengharapkan seluruh eksponen pemilih untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2024 mendatang.

 

Baca Juga: Pada Suatu Barisan Aritmetika Diketahui U8 = 24 dan U10 = 30. Tentukan Beda dan Suku Pertamanya


Memilih pemimpin menurut mereka merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya syiar terhadap terwujudnya kebaikan dan perubahan ke arah yang lebih positif. Bagi agama, nusa, dan bangsa.


"Kami para masyaikh dan tuan guru berpandangan bahwa memilih pemimpin atau umara itu adalah kewajiban. Jadi atas dasar tersebut, para ulama mengharapkan seluruh pemilih dari milenial hingga pemilih tua kami harapkan jangan sampai tidak menggunakan hak pilih alias golput," tegasnya.


Dalam sistem pemilu one man one vote, TGH Supardi Ramli mengungkap bahwa satu suara dalam pemilu dapat mengubah banyak hal. Satu suara sangat penting untuk menentukan nasib bangsa dan ummat ke depan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat