unescoworldheritagesites.com

Zul Rohmi Diyakini Melenggang Mulus di NTB, Mi6 Dorong Calon Alternatif - News

Direktur M16 NTB, Bambang Mei Finarwanto (kanan) dan pengurus Mi6 (Suara Karya/Ist)

: Meski meyakini Zul-Rohmi jilid II akan melenggang mulus di panggung Pilgub NTB 2024, sejumlah pengamat politik tetap mendorong agar Pilgub NTB menghadirkan calon-calon alternatif.

"Karena itu, kemunculan figur-figur seperti mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal yang kini rajin berkeliling menyapa warga, disambut baik oleh Didu.

Juga kemunculan figur seperti HL Fathul Bahri, Bupati Lombok Tengah yang juga Ketua DPD Partai Gerindra NTB. Atau nama Ketua DPD I Partai Golkar NTB H Mohan Roliskana dan koleganya sesama Partai Beringin Hj Indah Damayanti Putri yang kini merupakan Bupati Bima.

Baca Juga: Lima Tahun Zul Rohmi, Mampu Ciptakan Kohesi Sosial NTB

Termasuk juga kemunculan figur Bupati Sumbawa Barat Musyafirin dan mantan Bupati Lombok Timur H Sukiman Azmi, dan figur lain, yang kesemuanya kata Didu layak diapresiasi," kata Direktur Lembaga Sosial Politik dan Kebijakan Publik Mi6) NTB, bambang Mei Finarwanto, Rabu (20/3/2024) di Mataram.

 

Selain itu Direktur  Mi6 menduga sebagai Petahana , Zul Rohmi Jilid II dikaitkan dengan munculnya Calon Alternatif ibaratnya menghadapi kepungan para aliansi Petarung dan Pekembar politik dalam palagan kontestasi Pilgub NTB 2024 dengan berbagai bendera dan jargonnya.

 "Endingnya siapa nanti yang jawara, siapa jadi kuda hitam dan Siapa yang balik badan tanpa membawa piala apapun," tandas Didu sapaan akrabnya.

Baca Juga: Mengenang Masa Gemilang Pemerintahan Zul-Rohmi, Perlu Didirikan Tugu Kenangan oleh Zul-Rohmi Mania

Mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua periode ini menekankan, kehadiran calon alternatif sebagai penantang petahana, adalah prinsip fundamental dalam sistem demokrasi. Memiliki lebih dari satu pilihan memberikan kesempatan kepada pemilih untuk mengevaluasi kinerja petahana dan alternatif lainnya.

 ”Ini memperkuat prinsip persaingan sehat dan memberikan kekuasaan kepada rakyat untuk membuat pilihan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi mereka,” kata Didu.

Kehadiran calon alternatif juga di sisi lain, akan menciptakan tekanan bagi petahana untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya selama masa jabatan. Dengan adanya kompetisi, petahana diharapkan menunjukkan pencapaian dan memberikan solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat. Ini mendorong transparansi dan meningkatkan tingkat akuntabilitas dalam pemerintahan.

Baca Juga: Mengenang Masa Gemilang Pemerintahan Zul-Rohmi, Perlu Didirikan Tugu Kenangan oleh Zul-Rohmi Mania

”Dalam banyak kasus, petahana mungkin tidak mewakili kepentingan semua segmen masyarakat. Kehadiran calon alternatif memberikan kesempatan bagi kelompok-kelompok yang sebelumnya tidak terwakili atau diabaikan untuk memiliki suara dalam proses politik,” kata Didu.

Selain itu, calon alternatif juga sering kali membawa gagasan dan visi baru untuk pengembangan daerah. Mereka mungkin membawa pengalaman dari latar belakang yang berbeda atau memiliki pendekatan yang berbeda terhadap masalah yang dihadapi. Dengan demikian, keberadaan calon alternatif merangsang kompetisi ide dan inovasi dalam kebijakan publik serta program pembangunan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat