unescoworldheritagesites.com

Berperilaku Baik di Ruang Digital Sesuai Nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika - News

Kementrian Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur bertemakan Menghidupi Persatuan Indonesia: Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi!. (Istimewa )

 

:  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka mewujudkan target tersebut, Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin
Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
bertemakan Menghidupi Persatuan Indonesia: Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan
Informasi!, Senin (29/4/2024).

Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan
oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.
Sebanyak 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan
dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Masifnya kemajuan teknologif informasi tidak hanya memudahkan kehidupan masyarakat, tetapi
juga menciptakan tantangan baru. Sehingga sosialisasi perihal literasi digital secara merata semakin urgen agar masyarakat dapat menjadi pengguna internet bijak dalam menggunakan media sosial.

Direktur PT. Cipta Manusia Indonesia, Founder Kaizen Montessori, Ismita Saputri mengatakan, nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dapat menjadi landasan dasar bagi masyarakat untuk berperilaku baik di ruang digital.

“Hanya berbagi berita positif atau baik. Hormati orang lain, bahkan jika berbeda pendapat,” kata Ismita saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca Juga: Bijak Bermedia Sosial dengan Menghindari Pembahasan Isu Sensitif

Rendahnya pemahaman nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika membuat individu tidak
mampu memahami batasan kebebasan berekspresi. Imbasnya, terjadi perundungan siber,
penyebaran ujaran kebencian, pencemaran nama baik atau provokasi di ruang digital.

Pegiat Literasi Digital, Mei Sya Ardhi menambahkan, pemahaman etika digital dapat membantu masyarakat membentengi diri potensi konflik di ruang digital, karena adanya perbedaan respons, komentar, dan bahasa.

Etika di dunia digital pun tidak berbeda dengan dunia nyata. Sehingga apa yang ada di dunia
digital merupakan representasi di dunia nyata. Ada beberapa tata krama berinternet yang harus diperhatikan masyarakat.

“Ingat keberadaan orang lain, selalu miliki empati saat berinteraksi di internet. Taat kepada standar perilaku online. Berpikir lebih dulu sebelum berkomentar dan posting. Gunakan bahasa sopan,” kata Ardhi.

Baca Juga: Keamanan Digital dengan Kendalikan Rekam Jejak

Dalam kesempatan sama, Dosen UIN SATU dan Pegiat UMKM, Deny Yudiantoro mengatakan,masyarakat harus memanfaatkan kemajuan teknologi sekarang ini untuk lebih produktif. Jangan hanya menggunakannya untuk kebutuhan konsumtif.

Setiap individu perlu menyadari pentingnya menguasai digital skill. Sekarang ini digital skill dapat
memberikan keunggulan kompetitif di era teknologi dengan persaingan semakin ketat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat