: Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dengan tegas menyatakan bahwa tidak akan ada musyawarah nasional luar biasa (munaslub) di Partai Golkar untuk mengganti posisi ketua umum.
Airlangga Hartanto menjelaskan bahwa mekanisme penggantian ketua umum hanya dapat dilakukan melalui musyawarah nasional (munas) yang diadakan setiap lima tahun.
Partai Golkar sudah melaksanakan Rakernas beserta mekanismenya dan tidak akan ada munaslub kata Airlangga Hartanto di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis (13/7).
Baca Juga: Benarkah Website Medizaa Tak Bisa Diakses? Hati-Hati Scam, Kini Para Investor Mulai Panik
Airlangga merespons dengan santai desakan beberapa politisi senior Partai Golkar untuk mendeklarasikan calon presiden.
Dia menyatakan bahwa saat ini sedang menjalin komunikasi sebelum menggelar deklarasi dukungan capres untuk Pemilu 2024.
Menurut Airlangga, urusan capres-cawapres tidak bisa diambil secara sembarangan. Dia menjelaskan bahwa pembicaraan terus dilakukan hingga ada kesepakatan resmi antara partai-partai.
Beberapa tokoh Partai Golkar sebelumnya mendesak dilaksanakannya Munaslub. Desakan tersebut muncul setelah Dewan Pakar Partai Golkar mengusulkan hal yang sama.
Baca Juga: Akhirnya KPK Meminta Maaf Terkait Sejumlah Kejahatan Yang dilakukan Pegawainya
Salah satu tokoh senior Partai Golkar, Lawrence T.P Siburian, berargumen bahwa elektabilitas Airlangga rendah. Ia khawatir hal tersebut akan berdampak pada perolehan Partai Golkar pada tahun 2024.
Lawrence dalam forum Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar menyampaikan bahwa berdasarkan mekanisme organisasi Partai Golkar sesuai dengan AD/ART, maka Munaslub Partai Golkar harus dilakukan guna mengganti Ketua Umum DPP Partai Golkar dalam rangka memulihkan marwah, martabat, harga diri, dan jati diri Partai Golkar sebagai partai utama di tanah air.***