: TGH Najamuddin mengaku takjub juga dengan aliran pemikiran H Rachmat Hidayat. Salah satu yang paling mencolok menurut Najam adalah H Rachmat Hidayat mampu menjadi pengayom lintas kalangan.
Najamuddin merupakan putra kandung salah seorang ulama yang menyebarluaskan ajaran Nahdlatul Ulama (NU) di Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni TGH Mustafa Gazali kelahiran Dusun Batu Sambak Desa Montong Tangi Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur.
Kebaikan Rachmat Hidayat, tak pandang bulu dan latar belakang manapun. Lintas karakteristik itu, menurut Najam, sangat relevan dengan pemikiran Presiden ke IV RI yang juga ulama kharismatik Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Gus Dur dikenal sebagai Bapak Pluralisme Indonesia. Ia dikenal mampu menjadi 'orang tua' di balik keberagaman dan kemajemukan Indonesia.
Baca Juga: Arahan Kapolda Metro: Stop Hedon, Aparat Harus Menjadi Pelindung dan Pengayom Masyarakat
"Saya pernah beberapa tahun ikut Gus Dur. Di Ciganjur saya kenal dengan Yenni Wahid putri beliau. Saya melihat ada persamaan cara berpikir H Rachmat Hidayat dengan Gus Dur. Saya bilang begini dari hati saya. Beliau ini sangat nasionalis, pluralismenya tinggi. Dia perlihatkan itu dalam setiap tindakannya, pikirannya mencerminkan kebangsaan," jelasnya, Selasa (22/8/2023).
Najamuddin mencontohkan, H Rachmat Hidayat getol sekali membangun saran ibadah bagi umat agama lain semisal Hindu dan Nasrani. Tak hanya tempat ibadah, H Rachmat Hidayat pula membangun sarana pendidikan bagi kelompok masyarakat agama lain di luar dirinya, yakni Islam.
Sikap yang ditunjukkan politisi kharismatik Bumi Gora itu dinilai sangat berpegang teguh pada semangat kemanusiaan.
Dia mengeliminasi perbedaan pandangan keberagamaan. Ia rajut itu dalam semangat kebhinekaan yang memiliki kesamaan hak sebagai anak bangsa.
Baca Juga: Pedagang Kecil Harapkan Megawati Restui Capres Pengayom PKL
"Ketika tokoh kita membangun masjid, pesantren, itu biasa. Tetapi ketika ada orang muslim membangun tempat peribadatan bagi orang Hindu, Nasrani, kita ndak salah mengatakan bahwa beliau sangat pluralis," ujarnya.
Dengan sikap konsisten itu, anggota DPRD NTB itu mengaku tak salah jika dirinya memberikan label "Bapak Pluralisme NTB" kepada H Rachmat Hidayat.
"Maka saya berkesimpulan orang ini saya nobatkan sebagai Bapak Plurasilme NTB. Dari hasil kinerjanya, sangat paham keberagaman. Kalau Gusdur Bapak Plurasilme Indonesia, Rachmat Hidayat yang Bapak Pluralisme di NTB," bebernya.
"Saya ini tokoh NU, saya melihat bahwa seorang H Rachmat Hidayat sangat layak menjadi panutan kita. Baik dari sisi perilaku dan ketokohan (senioritasnya). Cocok jadi Bapak bangsa kita di NTB," sambungnya.
Baca Juga: Pasca Mundurnya Bamsoet, Golkar Butuh Pemimpin Pengayom
Tak hanya melihat dari pandangan mata saja, Najam mengaku kiprah H Rachmat Hidayat juga diakui oleh kelompok umat agama lain. Najam mengaku sering bertanya kepada kawannya soal apa yabg telah diperbuat H Rachmat Hidayat.